Laporan wartawan Kompas Mohammad Hilmi Faiq
BANDUNG, MINGGU - Sedikitnya 300 warga Perumahan Griya Cempaka Arum (GCA), Kecamatan Gedebage, Bandung, dari berbagai usia dan jenis kelamin, menggelar salat hajat dan doa bersama, Minggu (20/1). Ini dilakukan untuk menguatkan penolakan mereka atas rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS).
Selain warga GCA, hadir pula warga Cibiruhilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung dan beberapa mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Mereka hadir untuk memberi dukungan.
Koordinator Umum Aliansi Warga Tolak PLTS di Pemukiman, Roni Muhammad Tabroni mengatakan, pihaknya tidak hanya akan menolak dengan cara berdoa maupun berunjuk rasa. Dalam waktu dekat ini, perwakilan warga Kota Bandung dan Kabupaten Bandung akan mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas-HAM). Tujuannya, mendesak agar pembangunan PLTS dibatalkan. “Semoga ini berhasil,” kata Roni yang mengaku diiming-imingi sejumlah harta agar melunak atas proyek PLTS.
Secara terpisah, Ketua Tim Studi Kelayakan PLTS dari ITB, Ari Darmawan Pasek mengatakan, kepergian warga ke Komnas HAM itu bagus. “Biar kami bisa tahu apa yang mereka keluhkan,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.