Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maskapai Penerbangan Perintis Pesan 8 Unit N219

Kompas.com - 10/12/2015, 21:10 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Pesawat buatan anak negeri N219 diminati banyak pihak dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya adalah maskapai penerbangan perintis, PT Air Born.

“Kami memesan delapan pesawat N219. Kami berharap pada 2017 sudah bisa mengoperasikan pesawat tersebut dan menggantikan pesawat yang lama,” ujar Direktur Utama PT Air Born Sazahan Mohamad Yassin usai pengenalan perdana N219 di PT Dirgantara Indonesia Bandung, Kamis (10/12/2015).

Sazahan menjelaskan, perusahaannya tertarik dengan pesawat N219. Baginya, ini merupakan strategi bisnis untuk menangkap peluang yang ada di dalam bisnis pesawat sewaannya.

Ia menilai, di masa depan bisnis pesawat sewaan kian prospektif seiring dengan perkembangan angkutan kargo.

Saat ini, PT Air Born mengoperasikan enam unit pesawat jenis Twin Otter yang sebagian besar disewa.

“Saya percaya dan yakin akan ketanggungan pesawat N219. PTDI telah terbukti memberikan jaminan kualitas, keamanan dan kenyamanan terhadap produk pesawatnya, termasuk N219 saya yakin memiliki spesifik yang dibutuhkan untuk penerbangan perintis dan carteran,” imbuhnya.

Sebelum melakukan pembelian, tentu pihaknya telah mencermati produk-produk yang dikeluarkan PT DI seperti CN 235 dan N212.

Produk-produk tersebut memiliki kualitas bagus, terbukti banyak negara yang menggunakannya.

Begitupun dengan N219 memiliki keunggulan kapasitas angkut, cocok untuk menambah kapasitas angkutan kargo.

Sementara itu, Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin mengatakan, negara tetangga seperti Filipina dan Laos, sudah menyatakan minat untuk membeli N219.

Namun, untuk tahap awal pihaknya akan memfokuskan untuk kebutuhan nasional.

“Mudah-mudahan produksi di 2017 lancar, sehingga bisa memenuhi kebutuhan nasional maupun luar negeri,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com