Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Dokter Andra Lewati Perjalanan Laut Selama 7 Jam

Kompas.com - 12/11/2015, 11:42 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Jenazah dokter muda Dionisius Giri Samudera akhirnya dibawa ke Tual, Maluku Tenggara, melalui jalur laut karena tidak ada pesawat yang beroperasi, Kamis (12/11/2015).

Andra, begitu dokter PTT itu biasa disapa, meninggal di RSUD Cendrawasih Dobo, Kepulauan Aru, Maluku, pada Rabu (11/11/2015). Ia bertugas di Kepulauan Aru sejak Juni 2015.

“Jenazah baru dipindahkan siang ini menuju Maluku Tenggara. Jadi proses evakuasi membutuhkan waktu sekitar enam hingga tujuh jam perjalanan laut,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meikyal Pontoh, kepada Kompas.com, Kamis (12/11/2015).

Dia mengungkapkan, menurut rencana, setibanya di Maluku Tenggara, jenazah Andra akan langsung diterbangkan dari Bandara Dumatubun Langgur sekitar pukul 16.00 WIT.

"Rencananya hari ini akan langsung diterbangkan ke Ambon dari Bandara Langgur, tapi sepertinya tidak bisa karena perjalanan laut sampai sekitar tujuh jam. Jadi tidak mungkin,” katanya.

Ponto mengungkapkan, jenazah Andra akan dibawa ke rumah orangtuanya di Jakarta untuk dimakamkan.

”Bukan dibawa ke Makasar, tapi ke Jakarta karena orangtuanya berada di Jakarta,” sebutnya.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Polres Kepulauan Aru AKBP Harold Huwae mengatakan, evakuasi korban membutuhkan waktu tempuh mencapai 12 jam.

“Jenazah dibawa dengan kapal feri. Perjalanan dari Dobo ke Maluku Tenggara itu 12 jam perjalanan,” kata Harold.

Jika benar perjalanan yang ditempuh membutuhkan waktu 12 jam perjalanan laut, maka jenazah korban baru akan tiba di Maluku Tenggara sekitar pukul 23.00 WIT.

Baca juga:
Penghormatan untuk Jenazah dr Andra yang Meninggal di Pelosok
Tak Ada Pesawat, Jenazah Dokter Andra Terpaksa Dibawa Lewat Laut
Tak Ada Biaya Evakuasi, Dokter Muda Ini Dikabarkan Meninggal Saat Bekerja di Kepulauan Aru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com