Dampak Gempa Alor, 214 Rumah Rusak, 1 Warga Patah Tulang

Selain kerusakan rumah warga dan fasilitas umum lainnya, terdapat juga satu warga Desa Maritaim, Kecamatan Alor Timur, yang mengalami patah pada tangan akibat tertindih bangunan, sedangkan tiga warga lainnya mengalami trauma berat.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT, AKBP Jules Abraham Abast, mengatakan, dari 214 rumah yang rusak, 167 rusak berat dan 47 unit lainnya rusak ringan.

“Selain rumah warga yang rusak dan satu warga yang patah di bagian tangan, adapula dua gereja yang rusak ringan dan satu rusak berat. Satu Puskesmas rusak, dua posyandu ambruk, satu PAUD, SD, SMP dan SMK juga ikut rusak,” ujar Jules, Kamis (5/11/2015).

Bahkan, lanjut Jules, sejumlah bangunan milik pemerintah di Kecamatan Alor dan Kota Kalabahi pada bagian dinding mengalami keretakan.

”Termasuk juga bangunan Markas Polres Alor pun retak pada bagian tembok (dinding),” kata Jules.

Saat ini, lanjut Jules, polisi di bawah pimpinan Kapolres Alor sedang berada di lokasi bencana dan bersama-sama dengan warga sedang bekerja membuka akses jalan yang sempat terputus.

“Polisi bersama sejumlah stake holders lainnya sudah membangun posko di lokasi bencana. Sedangkan warga yang rumahnya rusak, sudah ditampung di beberapa buah tenda darurat,” ungkap Jules.

Sebelumnya diberitakan, gempa bumi berkekuatan 6,2 skala richter (SR) mengguncang Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/11/2015) pagi.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Kupang Sumarwan mengatakan, gempa tersebut terjadi pada pukul 10.44 WIB. Pusat gempa berlokasi di 8,20 Lintang Selatan dan 124,94 Bujur Timur.

Gempa berpusat di kedalaman 6,2 SR dengan kedalaman 89 kilometer. Pusat gempa terletak di darat, sekitar 28 kilometer di timur laut Kabupaten Alor.