Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Kembar Tiga yang Dibungkus Kresek Tersisa Satu Orang

Kompas.com - 08/10/2015, 16:50 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com — Setelah satu dari tiga bayi kembar yang lahir lalu dibungkus kantong kresek untuk menggantikan inkubator di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, meninggal dunia pada Sabtu (3/10/2015), satu lagi juga meninggal dunia pada Kamis (8/10/2015).

"Bayi kembar tiga itu sekarang tinggal satu orang. Pukul 12.00 WIB tadi, bayi laki-laki juga meninggal dunia," kata Lela Sartika, bidan yang membantu persalinan ketiga bayi kembar itu. (Baca: Tak Ada Inkubator, Bidan Bungkus Tiga Bayi Kembar dengan Kresek)

Ketiga bayi kembar tersebut adalah anak dari Titi Hidayati, warga Desa Sungai Rumbai, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu. Ketiga bayi kembar ini dilahirkan pada Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 21.00 WIB di rumah orangtua Titi. Mereka dilahirkan dalam keadaan prematur dengan berat 1 kg-1,6 kg.

Saat ketiga bayi itu lahir dalam keadaan prematur, puskesmas setempat tak memiliki inkubator. Akhirnya, bidan berinisiatif membungkus tubuh ketiga bayi itu menggunakan kantong kresek dan disertai botol minum plastik bayi berisi air hangat sebagai pengganti inkubator.  (Baca: 1 dari 3 Bayi yang Dibungkus Plastik Kresek Akhirnya Meninggal)

Bayi kembar tersebut akhirnya dirujuk ke RSUD M Yunus yang berjarak lebih dari 200 kilometer. Sayangnya, saat tiba di rumah sakit, salah seorang bayi berkelamin perempuan meninggal dunia, kemudian bayi lainnya yang berkelamin laki-laki.

"Memang ketiga bayinya lahir prematur. Meninggalnya bayi itu akibat banyak sebab. Bisa jadi karena minimnya fasilitas inkubator di puskesmas, atau organ dalam (tubuh bayi) yang belum kuat. Bisa juga karena kelelahan," kata Lela.

Lela pun meminta pemerintah daerah setempat untuk menyediakan inkubator di setiap puskesmas agar kejadian serupa tak terulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com