Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Polisi Tertembak, Kapolri Sebut Ada Kesalahpahaman dengan Anggota TNI AU

Kompas.com - 02/10/2015, 14:35 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti membenarkan adanya dua anggota Polsek KP3 Bandara Sentani Papua yang tertembak dalam insiden pada Jumat (2/10/2015) dini hari di dekat Bandara Sentani, Papua.

Badrodin mengakui adanya kesalahpahaman antara dua anggota polisi dan anggota Pasukan Khusus (Paskhas) TNI AU yang sedang membubarkan kericuhan massa.

"Memang ada kesalahpahaman anggota Polri dari Polsek Bandara Sentani dengan anggota Paskhas TNI AU. Tadi pagi sudah dibicarakan dengan Pangdam dan Komandan Pangkalan Udara, jadi sudah ada proses penyelesaian," ujar Badrodin saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Jumat siang.

Badrodin mengatakan, belum diketahui apakah dalam kejadian tersebut kedua anggota polisi yang tertembak sedang berupaya membantu membubarkan massa, atau hanya sekadar melakukan kegiatan patroli.

Menurut Badrodin, keberadaan dua anggota polisi tersebut kemungkinan tidak diketahui oleh anggota Paskhas TNI AU yang saat itu tengah melakukan pembubaran massa. Pasalnya, kejadian terjadi pada dini hari sehingga kondisi jalan masih gelap.

"Biasanya, dalam keadaan emergency lampu dimatikan. Tentu ini harus dicari tahu, apakah ikut melakukan pembubaran, apakah sekadar mengecek TKP. Apalagi itu cuma dua orang, bubarin massa juga enggak bisa," kata Badrodin.

Selain itu, Badrodin membantah bahwa dua anggota polisi yang tertembak disebut tidak menggunakan seragam polisi. Menurut dia, karena kondisi saat itu sedang malam hari, kedua polisi menggunakan jaket sebagai pelapis seragam.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Dwi Badarmanto menjelaskan kronologi insiden tersebut. Menurut Dwi, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIT. (Baca: Dua Polisi Tertembak Ketika TNI AU Bubarkan Massa di Papua)

Saat itu, terdapat sekelompok masyarakat yang sedang mabuk dan membuat keributan di dekat Bandara Sentani. Anggota Paskhas TNI AU yang sedang bertugas berupaya melerai mereka dan membubarkan kerumunan.

Kira-kira 20 menit setelah kondisi tenang, massa tersebut kembali dalam jumlah lebih banyak. Mereka juga membawa senjata tajam, seperti panah dan parang. Melihat kondisi semakin tidak kondusif, anggota Paskhas kemudian memberikan tembakan peringatan ke udara.

Namun, massa justru melawan dan merusak fasilitas umum di sekitar tempat kejadian. Mereka juga mengancam akan melaporkan anggota Paskhas tersebut ke petugas KP3 Bandara Sentani.

"Meski ada tembakan peringatan, tetap terjadi upaya perlawanan. Mungkin saat itu ada petugas polisi yang datang," kata Dwi.

Setelah massa dibubarkan, anggota Paskhas menemukan dua orang yang tergeletak di tengah jalan. Setelah diperiksa, ternyata keduanya polisi anggota KP3. Keduanya mengalami luka tembak di bagian paha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com