Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras, Banjir Bandang Landa Bener Meriah

Kompas.com - 14/09/2015, 12:46 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Banjir bandang melanda dua kecamatan di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Bencana ini mengakibatkan puluhan rumah warga rusak dan hanyut terbawa air. Selain itu, ratusan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Mereka khawatir banjir susulan melanda karena cuaca mendung hujan masih terus turun di lokasi tersebut.

Sekretaris Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Irman mengatakan, kondisi korban banjir bandang saat ini sudah dalam penanganan BPBD. Semua kebutuhan logistik telah disalurkan dan sudah didapat oleh semua korban banjir. Logistik yang disalurkan adalah makanan untuk masa panik dan selimut.

Disebutkan Irman, berdasarkan data BPBD terdapat sebanyak 462 korban banjir bandang di Bener Meriah mengungsi di empat titik yang berbeda. Namun sejak pagi ini, Senin (14/9/2015), sebagian pengungsi ada yang sudah kembali ke rumah masing-masing.

“Kebanyakan yang kembali ke rumah adalah para pria dewasa untuk menjenguk kondisi rumahnya hendak menyelematkan sisa-sisa barang yang masih bisa digunakan. Selain itu juga hendak membersihkan rumah mereka setelah diterjang air bah kemarin Minggu (13/9/2015) sekitar pukul 17.30 WIB, kemarin,” kata Irman melalui saluran telepon.

Ada empat titik pengungsian yang tersebar masing-masing di Desa Damaran Baru, Kecamatan Timang Gajah, yaitu di SD Karang Jadi yang ditempati 262 jiwa, rumah ibadah di desa yang sama ditempati oleh 92 jiwa. Sedangkan, di Kecamatan Wih Pesam ada dua titik yaitu di Koramel Wih Pesam ditempati oleh 69 jiwa, dan di rumah Sekretaris Desa Pante Raya Barat ditempati oleh 39 jiwa.

Saat ini, sebut Irman, dia dan aparat desa sedang mendata jumlah kerugian yang dialami penduduk. Sementara ini terdata, kerugian berupa 11 rumah rusak berat, tujuh rumah rusak sedang, dua kendaraan roda empat rusak berat, dan delapan kerbau hilang milik warga Damaran Baru, Kecamatan Timang Gajah.

Sedangkan di Kecamatan Wih Pesam puluhan rumah terendam banjir. Seorang relawan di lokasi kejadian, Sri Wahyuni, mengatakan, kini warga masih berada di pengungsian terutama anak-anak dan perempuan.

Selain kebutuhan logistik berupa makanan, anak-anak dan balita juga membutuhkan susu. “Warga masih dipengungsian, terutama para perempuan dan anak-anak, sebagaian mereka tidak bisa kembali karena rumahnya yang runtuh dan hanyut, dan sebagian masih takut akan banjir susulan, mengingat cuaca masih mendung dan masih gerimis,” ujar Ayu.

Musibah banjir bandang melanda kawasan Kilometer 80, tepatnya Jalan Bireuen-Takengon, di kawasan Kampung Damaran Baru, Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah, dan terjadi Minggu (13/9/2015) sore. Akibat musibah itu, akses jalan Bireuen-Bener Meriah, dilaporkan masih belum bisa dilalui kendaraan.

Sementara itu, akibat hujan deras yang mengguyur beberapa daerah, juga menyebabkan longsor di kawasan jalan nasional di Kota Subulussalam, menuju Medan Sumatera Utara. Akibatnya, jalur kendaraan dari Subulussalam menuju Medan dan sebaliknya terhenti.

Dinas Pekerjaan Umum kini tengah menurunkan alat berat untuk membersihkan ruas jalan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com