Tiga Paslon Bupati Majene Pasang Alat Kampanye secara Serampangan

MAJENE, KOMPAS.com - Tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Majene, Sulawesi Selatan yang akan bertarung dalam pilkada serentak 9 Desember mendatang mulai gencar menyosialisasikan diri mereka.

Sayangnya, meski pemerintah dan KPUD sudah menetapkan sejumlah zona yang diizinkan untuk dipasangi alat peraga kampanye, tetap saja ketiga calon kepala daerah itu serampangan dalam memasang berbagai alat peraga kampanye mereka.

Berbagai poster dan alat peraga kampanye para calon pemimpin itu ditemukan terpasang di berbagai fasilitas umum dan kawasan di luar zona yang sudah ditentukan. Salah satunya, di Tugu Pahlawan yang terletak di pusat kota Majene.

Poster para calon juga ditemukan di tembok lapangan basket milik Perbasi Kabupaten Majene, di tiang-tiang lampu taman kota, di tembok terminal bus, pepohonan, jembatan hingga Tugu Brimob di samping kantor DPRD Majene.

Ketua Panwaslu Kabupaten Majene, Usman yang memantau ke sejumlah lokasi membenarkan ketiga pasangan calon bupati telah melakukan pelanggaran dalam salah satu tahapan pilkada.
Usman mengimbau agar para pasangan calon bupati dan tim suksesnya memberi contoh yang baik kepada masyarakat dengan mematuhi ketentuan yang sudah disepakati bersama.

Melihat pelanggaran ini, Usman mengatakan, Panwaslu akan menyurati ketiga pasangan calon bupati agar menertibkan alat peraga kampanye yang dipasang di luar zona yang sudah ditentukan.

Jika peringatan Panwaslu tidak diindahkan, Usman melanjutkan, maka petugas Panwaslu yang akan melakukan pencabutan paksa. "Untuk tahap awal, Panwaslu akan memberikan surat teguran kepada masing-masing pasangan calon dan tim suksesnya agar mematuhi zona kampanye yang ditentukan," ujar Usman, Jumat (11/9/2015).

Dalam beberapa pekan ke depan, diperkirakan berbagai lokasi di kota Majene akan semakin disesaki alat peraga kampanye seperti poster, spanduk dan baliho milik para pasangan calon bupati, seiring dengan semakin dekatnya masa kampanye terbuka dan pencoblosan.