Warga yang tersulut emosi membakar habis sebuah rumah milik pekerja haji Rahman Cs, pengusaha yang diduga menyerobot lahan warga. Aksi pembakaran inilah yang memicu bentrokan antar-warga.
Bentrokan tidak sampai meluas lantaran puluhan anggota Polres Mamuju Utara dan TNI yang dipimpin langsung Dandim 1418 Mamuju Letkol Arh Imran tiba di lokasi dan menenangkan warga yang bertikai.
Selain menenangkan warga, polisi dan TNI juga menyisir lokasi bentrokan. Tidak jauh dari lokasi kejadian, aparat menemukan sebuah senjata api rakitan dan 3 butir peluru aktif kaliber 38. Senjata api dan pelurunya itu kemudian diamankan pihak kepolisian. Beberapa senjata lainnya seperti parang panjang juga turut diamankan untuk kepentingan penyelidikan.
“Sejumlah saksi kita telah periksa. Termasuk menyita sejumlah barang bukti seperti senpi dan tiga peluru dan sebuah mesin pemotong kayu,” ujar AKP Misbachul Munir, kasat Reskrim Polres Mamuju Utara, Kamis.
Misbachul Munir mengatakan, penemuan senjata api rakitan di lokasi bentrokan telah diamankan petugas dan beberapa barang bukti lainnya untuk kepentingan penyelidikan. Namun sampai saat ini belum ada penetapan tersangka meski sejumlah saksi telah diperiksa.
Sebelumnya, pekan lalu, kedua kelompok ini terlibat bentrok memperebutkan lahan kakao. Tiga warga dilarikan ke rumah sakit di Palu, Sulawesi Tengah. Sementara belasan lainnya luka-luka. Dua rumah dan dua mobil termasuk sebuah alat berat ikut dibakar massa.
Walaupun aparat Polres Mamuju Utara belum menetapkan tersangka pasca-bentrokan tersebut, namun situasi di lokasi kejadian sudah mulai kondusif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.