Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Go-Jek Ditolak di Solo karena Dianggap Menambah Kemacetan

Kompas.com - 18/08/2015, 18:47 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com — Peluang Go-Jek untuk merambah Kota Solo, Jawa Tengah, menipis. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo Yosca Herman lebih memilih untuk fokus pada pengembangan transportasi massal di kota tersebut.

Adanya angkutan ojek hanya akan menambah kepadatan lalu lintas sehingga tidak akan mengurangi kemacetan, tetapi justru menambah kemacetan.

Yosca menjelaskan, alasan Kota Solo menolak keberadaan ojek online dengan pertimbangan bahwa prioritas untuk mengurangi volume kendaraan dengan tujuan mengurangi kemacetan di Kota Solo adalah dengan menambah angkutan publik. Angkutan publik yang layak dan nyaman serta mampu menampung banyak penumpang menjadi agenda penting bagi Pemerintah Kota Solo.

"Ojek itu bukan angkutan publik atau massal. Apabila ojek ditambah, itu hanya akan menambah volume kendaraan. Ini tidak mengurai kemacetan. Ojek sendiri mulai merebak pasca-kerusuhan 1998. Saat itu, pekerjaan memang sulit dicari," kata Yosca kepada wartawan, Selasa (18/8/2015).

Namun, Yosca mengakui bahwa ojek online yang saat ini marak diperbincangkan akan menjadi solusi di daerah-daerah yang tidak terjangkau angkutan umum.

"Nanti kita akan koordinasi dengan pihak kepolisian, Organda (Organisasi Angkutan Daerah), dan Batik Solo Trans. Namun, kita tetap fokus pada angkutan massal," katanya.

Seperti diketahui, Go-Jek menjadi buah bibir di kalangan masyarakat karena besarnya pendapatan yang bisa diperoleh dari pengendara ojek online itu. Fasilitas ojek yang menggunakan layanan siap panggil tersebut dianggap memudahkan pelanggan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com