Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Sapi Langka, Harga Daging Ayam Naik

Kompas.com - 10/08/2015, 18:59 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Langkanya daging sapi di pasaran membuat masyarakat mengalihkan kebutuhan proteinnya dengan membeli daging ayam. Akibatnya, harga daging ayam juga terdorong naik. Kenaikan diprediksi berlangsung hingga aksi mogok pedagang daging sapi berakhir.

"Pasca-Lebaran, harga daging ayam sempat turun hingga Rp 32.000 per kg. Namun, itu tidak lama karena sekarang kembali naik ke angka Rp 38.000 per kg akibat pedagang sapi mogok berjualan," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Ferry Sofwan, di Bandung, Senin (10/8/2015).

Ferry menjelaskan, kenaikan harga daging ayam disebabkan meningkatnya permintaan masyarakat. Karena daging sapi sulit didapat, akhirnya masyarakat beralih ke daging ayam. Hal ini dimanfaatkan pedagang daging ayam dengan menaikkan harga.

Dia pun berharap, para pedagang sapi tidak menggelar aksi mogok berjualan dalam jangka waktu panjang. Sebab, kelangkaan daging sapi akan membuat banyak pihak rugi, terutama pengusaha makanan olahan daging sapi, seperti bakso dan sosis.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Peternak Ayam Nasional (PPAN) Jabar, Herry Dermawan, mengatakan, kenaikan ayam hanya terjadi di tingkat pedagang karena, di tingkat peternak, harga masih stabil, yakni Rp 23.000-Rp 25.000 per ekor. Harga ini sangat tipis dari ongkos produksi yang berada pada angka Rp 18.000-Rp 19.000 per ekor.

"Selain karena daging sapi langka, kenaikan harga daging ayam kemungkinan karena pasokan dari peternak yang belum optimal," tuturnya.

Peternak, sambung Herry, sempat libur produksi saat Lebaran akibat sulit mencari bibit. Dia memperkirakan, pasokan ayam kembali normal pada akhir Agustus, saat peternak memasuki masa panen. Namun, Herry berharap, peralihan konsumsi dari daging sapi ke daging ayam berlangsung cukup lama. Sebab, harga daging ayam jauh lebih murah sehingga menguntungkan masyarakat.

"Sebaiknya konsumsi ayam karena diproduksi di dalam negeri, tidak seperti daging sapi yang sebagian besar impor," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com