Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati: Sekolah yang Hancur Belum Dibangun karena Tak Ada Lahan

Kompas.com - 03/08/2015, 19:04 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal mengungkapkan bahwa belum dibangunnya tiga gedung sekolah dasar yang hancur di Desa Negeri Lima Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah disebabkan karena tidak adanya lahan yang tersedia.

Melalui telepon selulernya, Senin (3/8/2015), Abua menjelaskan bahwa anggaran pembangunan tiga gedung sekolah yang hancur di desa tersebut telah tersedia. Namun yang menjadi kendala sekolah-sekolah yang hancur itu belum dapat dibangun karena warga tidak mau memberikan tanah untuk dijadikan lokasi pembangunan sekolah.

“Kita bukannya tidak mau bertanggung jawab, tapi masalahnya tidak ada lahan untuk membangun sekolah. Karena memang tidak ada tanah yang dihibahkan warga dan pemerintah desa untuk membangun sekolah-sekolah itu,” ujarnya.

Menurut dia, anggaran untuk membangun sekolah-sekolah yang hancur itu bersumber dari pemerintah pusat. Namun, anggaran untuk pembebasan lahan tidak ada dalam anggaran yang disediakan tersebut sehingga pemerintah desa diharapkan dapat menyediakan lahan untuk pembangunan sekolah-sekolah tersebut.

“Kita tidak punya anggaran untuk pemebasan lahan. Jadi kalau lahannya sudah disediakan saya kira sekolah langsung dibangun,” katanya.

Saat ini, lanjut Abua, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah Desa Negeri Lima untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. Koordinasi terus dilakukan agar pemerintah desa dapat menyediakan lahan sebagai lokasi pembangunan sekolah.

“Lahan yang dibutuhkan sekitar dua hektar itu sudah sangat ideal untuk membangun sekolah-sekolah yang hancur itu,” ujarnya.

Dia menjelaskan, setiap kali berkesempatan mengunjungi sekolah-sekolah darurat yang ada di desa tersebut dia mengaku merasa sedih. Dia pun tidak memungkiri jika kondisi anak-anak sekolah di desa tersebut sangat memprihatinkan (baca juga: Dua Tahun Berlalu, Anak-anak Korban Wai Ela Masih Belajar di Tenda Darurat).

“Saya sangat sedih melihat kondisi anak-anak disana karena sekolahnya memang sangat memprihatinkan. Karena itu kami terus berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menyelesaikan masalah ini,” ungkap Abua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com