Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tak Kunjung Diperbaiki, Korban Wai Ela Kumpulkan Koin

Kompas.com - 26/05/2014, 13:49 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Puluhan warga korban bencana jebolnya bendungan Wai Ela, Desa Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, menggelar aksi penggalangan dana sambil mengumpulkan koin di jalanan, Senin (26/5/2014).

Aksi ini terpaksa dilakukan lantaran pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dan Pemerintah Provinsi Maluku yang belum juga membangun sekolah-sekolah yang rusak di desa itu pasca jebolnya bendungan Wai Ela Juli 2013 lalu.

Puluhan warga dan mahasiswa asal Desa Negeri Lima ini mulai berkumpul sejak pagi di kawasan ruko Batu Merah Ambon. Dari situ, mereka lalu menuju pusat Kota Ambon dengan berjalan kaki membawa sejumlah kotak bertuliskan koin peduli pendidikan Negeri Lima sambil menggalang dana di setiap warga yang ditemui di jalan.

Warga pun antusias untuk memberikan sejumlah uang dalam aksi itu. Tak hanya pejalan kaki, puluhan warga korban bencana ini juga menggalang koin bagi pembangunan sekolah di desa mereka dari sejumlah toko dan pengendara sepeda motor dan mobil yang melintas di jalan.

Dalam aksi tersebut, puluhan warga ini juga menyampaikan keprihatinan mereka melalui orasi sambil mendesak pemerintah daerah segera membangun sekolah yang hancur di desa tersebut.

Koordinator aksi kumpul koin untuk pembangunan sekolah di Negeri Lima, Firdayani Soumena, mengatakan aksi tersebut dilakukan karena hingga kini pemerintah belum juga membangun sekolah SMA dan SD yang hancur akibat disapuh banjir bandang dari jebolnya bendungan Wai Ela.

“Kami menilai pemerintah kurang peduli dengan dunia pendidikan di desa kami. Sudah hampir setahun sekolah-sekolah yang hancur belum juga dibangun. Para pelajar masih terus bersekolah ditenda-tenda darurat dalam kondisi yang sangat memprihatinkan,” ungkap Firdayani.

Warga meminta, pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dan Pemerintah provinsi Maluku tidak mengabaikan hak-hak warga di desa Negeri Lima, dan secepatnya segera membangun sekolah-sekolah yang hancur di desa mereka.

”Kalau pemerintah tidak lagi mau memperhatikan dan membangun sekolah-sekolah yang hancur itu mau jadi apa lagi dunia pendidikan di desa Negeri Lima, ini sangat ironi sekali,” ujarnya.

Uang hasil penggalangan koin peduli pendidikan Negeri Lima selanjutnya akan diserahkan ke ke pihak sekolah dan pemerintah desa setempat untuk membantu pembangunan sekolah-sekolah yang hancur.

”Uang ini akan kita serahkan ke desa Negeri Lima untuk membantu sekolah-sekolah yang hancur disana,”kaya warga lainnya Rahmat Tunny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com