Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal GBLA, Ridwan Kamil Ikuti Rekomendasi Kabareskrim

Kompas.com - 30/07/2015, 14:53 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku bakal mengikuti segala rekomendasi dari Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komjen Budi Waseso perihal hasil kajian kelayakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016.

"Kalau Kabareskrim menyatakan seperti itu kita ikut saja," kata pria yang akrab disapa Emil tersebut, usai meninjau proyek perbaikan trotoar granit di Jalan R.E Martadinata (Jalan Riau), Kota Bandung, Kamis (30/7/2015).

Kedatangan Budi Waseso ke stadion GBLA pada Rabu, (29/7/2015) kemarin, langsung direspons Pemerintah Kota Bandung. Ridwan Kamil bersama Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat langsung melakukan rapat mendadak pada Rabu malam. "Cuma mengkoordinasikan saja. Kita ikut rekomendasi Kabareskrim saja," ucap Emil.

Mabes Polri kini terus melakukan penyelidikan lebih dalam terkait adanya dugaan korupsi dalam pembangunan stadion GBLA. Terkait hal itu, Emil pun enggan berkomentar. "Soal korupsinya saya enggak ikutan jadi tidak punya kewenangan komentar," kata dia.

Hingga kini, Emil mengaku belum mempunyai alternatif tempat pembukaan penyelenggaraan PON Jawa Barat tahun 2016 mendatang.

Meski demikian, dengan adanya hasil kajian tim ahli bangunan dari ITB, Universitas Parahyangan, dan Puslitbang Kementerian Pekerjaan Umum yang akan diberikan dalam waktu dekat, keputusan Bareskrim Mabes Polri bisa berubah. "Ya belum tahu karena belum pasti kan. Harapan itu masih ada," ujar dia lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Budi Waseso menilai, kondisi Stadion GBLA tidak layak untuk digunakan dalam pembukaan PON XIX/2015. Dia mengatakan, kondisi bangunan tersebut dari hari ke hari semakin parah. Karena itu, Budi menyarankan agar stadion tersebut tidak dipakai terlebih dahulu, karena khawatir menyebabkan peristiwa yang tidak diinginkan.

"Dari sudut pandang kepolisian dan berdasarkan keputusan dari tim ahli juga, kita berharap stadion ini tidak digunakan karena secara teknis sudah dinyatakan tidak layak," kata Budi kemarin.

"Apa kita tunggu dulu ada nyawa yang dikorbankan baru kita yakin ini bahaya? Kalau menurut kami (kepolisian) dan tim ahli, stadion ini tidak layak untuk digunakan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com