Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Dilarang "Selfie" di Ikon Gunungkidul, Kenapa?

Kompas.com - 15/07/2015, 15:33 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa bulan terakhir, tulisan "Gunungkidul Handayani" yang berada tepat di atas Bukit Cinta Patuk menjadi lokasi favorit "selfie" para wisatawan yang datang ke Gunung Kidul, DI Yogyakarta.

Namun kini, demi kelancaran arus mudik yang menuju Kabupaten Gunungkidul, Polres Gunungkidul melarang pemudik ber-"selfie" di salah satu ikon yang dibangun pada pertengahan tahun 2014 lalu itu.

"Memang beberapa bulan terakhir (tempat ini) menjadi tempat untuk foto-foto," kata Kasatlantas Polres Gunungkidul AKP Yugi Bayu Hendarto, Rabu (15/07/2015).

Yugi menuturkan, selama lebaran, polisi meminta warga, pemudik ataupun wisatawan tidak berselfie di tulisan yang terpasang di pintu masuk jalan Yogyakarta-Wonosari tersebut. Polisi meyakini, aktivitas "selfie" di titik itu berpotensi menimbulkan kemacetan.

Apalagi, lokasi tersebut berada di tanjakan dan seringkali menjadi lokasi parkir mobil. Keadaan itu kian mempersempit lebar jalan. "Sering parkir di bahu jalan, itu bisa menyebabkan kemacetan. Karena itu, kami meminta masyarakat untuk tidak berhenti dan melakukan 'selfie' di sana," kata dia.

Menurut Yugi, untuk memperlancar arus lalu lintas yang menuju Gunungkidul pihaknya menyiapkan tim urai. Sementara itu, guna mengantisipasi mobil, bus dan truk tidak kuat melewati tanjakan di daerah Patuk, polisi menyiagakan tim ganjal ban.

Tim ganjal ban ini, imbuhnya disiagakan di beberapa lokasi tanjakan. Khususnya di wilayah Patuk Gunungkidul. "Sudah kita siapkan semua, dari tim pengurai dan tim ganjal ban," tandas dia.

Sementara itu, Kepala dishubkominfo Gunungkidul Purnamajaya menuturkan, berdasarkan data yang ada, 20.000 pemudik telah masuk ke Gunungkidul. Diperkirakan, hari ini Rabu (15/07/2015) ini atau H-2 menjadi puncak arus mudik.

"Diperkirakan H-2 menjadi puncak arus mudik. Dari data sudah 20 ribu pemudik yang masuk," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com