Jalan Rusak Parah, Ganjar Ancam Mutasi Pejabat Bina Marga

BLORA, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengancam akan memutasi semua pejabat dan pegawai teknis bidang pekerjaan jalan. Hal itu akan dilakukan Ganjar jika komitmen para pegawai untuk memperbaiki jalan selama beberapa waktu tidak bisa terpenuhi.

"Kalau tidak bisa kerja, tak (saya) pindah ke dinas lain," ujar Ganjar seusai meninjau jalan di Kabupaten Blora, Jumat (3/7/2015).

Ruas jalan yang ditinjau yaitu Jalan Raya Cepu-Karang Tuban-Randu Blatung sepanjang 42 kilometer dalam kondisi amat memprihatinkan. Dari 42 km jalan alternatif jalur mudik itu, yang sudah diperbaiki hanya 11 km. Sisanya dalam kondisi tidak layak.

Menurut Ganjar, para pegawai di Dinas Bina Marga, terutama di badan pelaksana teknis (BPT), harus bisa terus bekerja membangun dan memperbaiki jalan. Di tangan mereka, kerja pemerintah atau kerja gubernur bisa dilihat masyarakat.

"Masyarakat itu tidak ada komplain pada kepala dinas, adanya komplain ke saya, ke Gubernur. Tolong tunjukkan rasa belas kasihan untuk bangun jalan," ucap Ganjar di depan pegawai dinas terkait.

Terkait jalur rusak tersebut, Ganjar meminta BPT Purwodadi untuk minta maaf ke masyarakat. Hal itu bisa dilakukan dengan memasang papan atau baliho permohonan maaf di jalan tempat kerusakan.

"Harus maaf pada rakyat. Tulis, 'Minta maaf, hari ini belum selesai. Karena belum bisa dianggarkan'. Ini cara komunikasi baru pada masyarakat," ujar Ganjar lagi.

Sementara itu, Kepala Badan Pelaksana Teknis Purwodadi, Barkah Widiarsono, hanya bisa mengiyakan perintah Gubernur Ganjar. Dia tak bisa menjawab mengapa jalan bisa rusak parah.

Menurut Barkah, anggaran perbaikan yang tersedia hanya Rp 30 juta per kilometer, tetapi dalam realisasi habisnya Rp 50 juta. Dengan demikian, ada 8,8 km yang tidak bisa dikerjakan sesuai anggaran.

Kendati demikian, Ganjar tetap menantang jajaran di bawahnya untuk lembur bekerja keras menghadapi musim mudik 2015 ini. Ia ingin agar H-10 Lebaran jalan sudah bisa diperbaiki.