Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memeras di Trans Papua, Pelaku Tewas Ditembak Calon Korban

Kompas.com - 30/06/2015, 06:45 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Tim gabungan Polda Papua bersama Polres Nabire masih melakukan penyelidikan atas kasus penembakan orang tak dikenal terhadap sekelompok pemuda yang melakukan pemalangan jalan Trans Papua, Enarotali–Nabire, di kilometer 220 Kampung Ugapuga, Distrik Kamu Timur, Kabupaten Dogiyai.

Dalam insiden yang terjadi Kamis (25/6/2015) malam lalu, salah seorang dari kelompok pemuda, Yoseni Agapa (22) tewas di tempat, tertembus peluru. Sementara rekannya yang lain berhasil menyelamatkan diri.

Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol Yotje Mende mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap 12 orang saksi, diketahui 10 pemuda yang melakukan pemalangan jalan, juga memeras pengendara mobil yang melintas.

Dari salah seorang pelaku yang ikut diperiksa, mengaku meminta uang sesuai dengan kendaraan dan jenis muatannya yang berkisar hingga Rp 1 juta per mobil. Aksi pemerasan itu terhenti karena penumpang dari salah satu kendaraan membawa senjata api dan melepas tembakan ke arah para pemeras. Tembakan itulah  yang kemudian menewaskan Yoseni Agapa.

“Kasus ini merupakan sebab akibat, yang bermula dari pemerasan terhadap pengemudi mobil lalu mendapat perlawanan dari penumpang salah satu mobil yang membawa senjata api,” kata Yotje Mende saat ditemui di Kantor Gubernur Papua, Senin (29/6/2015).

Dalam penyelidikan tersebut, Yotje mengaku belum dapat memastikan identitas pelaku penembakan. Hal tersebut karena saat kejadian para saksi tidak dapat melihat jelas muka pelaku dan jenis kendaraan yang mereka pakai.

Sementara itu, dalam olah tempat kejadian perkara yang menghadirkan para saksi, kepolisian menemukan satu peluru tajam dan 37 butir selongsong peluru SS1 kaliber 5,56 milimeter. “Kami masih kesulitan mengungkap identitas pelaku, karena para saksi tak melihat jelas wajah pelaku. Sementara untuk mobil yang dipakai, saksi tak dapat memastikan, apakah jenis Avanza atau Innova,” ungkap Yotje.

Bukan kasus pertama
Yotje mengatakan, pemalangan jalan dan pemerasan terhadap pengendara mobil sudah sering terjadi di ruas jalan trans Papua, Enarotali, Kabupaten Paniai menuju Nabire, Kabupaten Nabire yang melalui Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Dogiyai.

Namun aksi ini sulit diatasi karena pelaku berpindah-pindah dan pandai menghindar dari aparat. Demi mencegah kasus ini terus terulang, Yotje berencana berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Dogiyai untuk membangun Pos Polisi di Kampung Ugapuga yang sering menjadi lokasi pemalangan.

“Kami berencana bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Dogiyai untuk membangun pos polisi yang nantinya akan dikembangkan menjadi Pos Sub Sektor yang berkoordinasi dengan Polsek Kamu. Diharapkan dengan pembangunan pos polisi ini akan mengurangi gangguan terhadap pengendara yang melintas di jalan Trans Papua,” kata Yotje.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com