Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Alang-alang" Semarakkan Perayaan Waisak di Borobudur

Kompas.com - 01/06/2015, 17:26 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Para seniman yang menamakan diri "Alang-alang" turut menyemarakkan perayaan Tri Suci Waisak 2559 BE/2015 dengan menggelar pameran lukisan di Limanjawi Art House, Desa Tingal, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Para seniman tersebut antara lain Faimos Slamet Riyanto, Kukuh Nuswantoro, Tri Suharyanto, Freddie S Widodo, Iswanto, Joko Gundul Sulistyo dan Andon Esty. Masing-masing menampilkan puluhan karya seni rupa yang mengangkat tema "The Beauty of Waisak".

Pengelola Limanjawi Art House, Umar Chusaeni, mengungkapkan, setidaknya 29 lukisan dipamerkan di rumah seninya yang berada sekitar dua kilometer dari Candi Borobudur itu. Menurut Umar, sebagian besar karya seni rupa mengambil tema Candi Borobudur serta keindahan alam di sekitarnya.

Dia menjelaskan, pameran ini sengaja diselenggarakan bertepatan pada perayaan Hari Raya Waisak 2015 untuk semakin memperindah perayaan hari besar umat Buddha itu serta memberikan warna tersendiri bagi Mahakarya Dunia bernama Borobudur.

"Kami ingin lebih memperindah Candi Borobudur sebagai tujuan wisata dunia yang sejatinya memiliki keindahan luar biasa, pun alam sekitarnya. Keindahan yang kemudian diapresiasikan dalam sebuah karya seni lukis dan karya patung," ujar Umar, Senin (1/6/2015).

Umar yang juga Ketua Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) itu menambahkan, karya-karya kelompaok Alang-alang lebih banyak berpesan tentang keindahan Borobudur dan alam sekitarnya. Namun ada pula pesan spiritual, misalnya sebuah visualisasi bagaimana sosok Buddha yang tulus menjaga alam dan mencintai mahkluk hidup.

Dia berharap puluhan ribu umat Buddha se-dunia yang akan merayakan Waisak menyempatkan waktu untuk menikmati karya seni seniman Borobudur.

"Harapan kami, seniman bisa berperan aktif memberi warna keindahan bagi Borobudur. Lalu, masyarakat juga bisa menikmati sisi keindahan warisan budaya dunia itu sekaligus mengapresiasi karya seni anak cucu pembuat candi Borobudur," tutur Umar.

Salah satu seniman, Faimos Slamet Riyanto, mengaku memamerkan delapan lukisan dengan teknik baru. Teknik tekstur silica ini merupakan hasil eksperimen baru di dunia seni lukis Indonesia. Ia memanfaatkan campuran antara perekat, silikon, aquaprof, dan lem fox.

"Pada momen Waisak ini saya menunjukkan beberapa lukisan yang saya buat dengan teknik tekstur silika. Ini teknik baru yang membutuhkan perhitungan kekuatan, dan ramuan bahan-bahan yang jarang dipakai seniman. Salah satunya saya mengangkat tema tentang gunung Merapi, Keraton Yogyakarta dan Pantai Selatan," ujar Faimos, asal Yogyakarta itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com