Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Warga Kampung di Magelang Cegah Vandalisme

Kompas.com - 27/05/2015, 09:09 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Sebuah gang sempit di ujung Pasar Rejowinangun di Kota Magelang, Jawa Tengah, beberapa hari terakhir menjadi pusat perhatian warga. Sesekali warga yang melintas berhenti sejenak untuk ber-selfie ria dengan latar dinding bergambar bunga warna-warni.

Ya, dinding gang masuk menuju Kampung Keplekan, Kelurahan Rejowinangun Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, ini berubah menjadi dinding mural dengan gambar-gambar nan artistik. Pemandangan ini jauh berbeda dengan kondisi dinding gang itu sebelumnya yang cenderung kumuh, penuh coretan dan berbau.

Kondisi tersebut mendorong segenap warga setempat mengubah gang menjadi tempat yang menyenangkan untuk dilewati. “Awalnya kami kesal dengan kondisi dinding jalan masuk kampung yang penuh coretan tidak jelas, kumuh, apalagi ditambah bau pesing. Lalu kami berpikir untuk merubahnya hingga terkesan menyenangkan,” ujar Hamdan Rusdiyanto (41 tahun), Ketua RT I Kampung Keplekan, Selasa (26/5/2015).

Menurut Hamdan, selama beberapa hari warga, remaja dan anak-anak kampung bahu-membahu membuat mural dari proses awal membersihkan coretan di tembok. Tidak kurang 6 galon cat yang habis untuk menggambar dinding. Total biaya yang dikeluarkan Rp 1 juta lebih.

“Ada warga kami namanya Pak Jatmiko (42) yang pintar menggambar. Dia yang memberi konsep lalu diselesaikan secara gotong royong, termasuk warga sukarela mengumpulkan dana untuk membeli semua peralatan,“ papar Hamdan.

Seluruh mural di dinding sepanjang sekitar 100 meter dengan tinggi empat meter itu bertema bunga dan burung, sesuai slogan Kota Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga. “Sekarang dinding di jalan masuk kampung sudah terlihat rapi dan tidak berbau pesing,” kata Hamdan.

Dia mengaku, masih akan melakukan pengembangan dan perbaikan. Warga kampung menginginkan semua dinding dapat dimural, sehingga semakin meriah dan bisa menjadi tujuan wisata baik bagi warga kampung setempat maupun warga lainnya.

Terkait pencegahan terhadap aksi vandalisme, ia menegaskan, warga kampung sepakat untuk menindak tegas pelaku vandalisme jika tertangkap. “Kalau ada orang yang kedapatan melakukan vandalisme ataupun kencing sembaranag, kami akan serahkan langsung ke kepolisian untuk diproses hukum, karena sudah merugikan warga,” tandasnya.

Lurah Rejowinangun Selatan, Danang, mengemukakan, pihaknya mengapresiasi upaya warga dalam mencurahkan ide kreatifnya di dinding berupa seni mural. Aksi itu murni ide dari masyarakat yang perlu didukung.

“Kami sangat mendukung karena mural ini penting untuk menjaga K3 (kebersihan, ketertiban, dan keindahan) lingkungan. Kami harap (mural) ini dapat terus dijaga dan jangan sampai dinodai oleh vandalisme lagi,” kata Danang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com