Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garis Batas Negara Belum Disepakati, Pemprov NTT Akan Datangi Timor Leste

Kompas.com - 05/05/2015, 18:22 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diwakili oleh Border Liaison Committee (BLC) atau Komite Perantara Perbatasan berencana mendatangi Timor Leste untuk mengadakan pertemuan untuk membahas garis perbatasan kedua negara yang belum disepakati hingga hari ini.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur NTT, Benny Alexander Litelnony saat memimpin rapat kordinasi BLC (Komite Perantara Perbatasan) di Kantor Badan Perbatasan Provinsi NTT, Selasa (5/5/2015).

Rapat itu dihadiri oleh Kepala Badan Badan Perbatasan Provinsi NTT, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT, Asisten I Setda Kabupaten Kupang, Kepala Badan Perbatasan Kabupaten Kupang, pejabat dari Polda NTT, Utusan Kantor Imigrasi Kupang, Utusan Kantor Bea Cukai, dan utusan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Provinsi NTT.

Menurut Benny Alexander Litelnony, ada dua masalah mendesak tentang persoalan perbatasan Negara, di wilayah NTT yakni persolan garis batas antara Indonesia –Timor Leste yang belum disepakati, serta persoalan pengembangan infrastruktur di wilayah perbatasan.

“Dalam waktu dekat ini, BLC akan mengadakan pertemuan di Dili untuk membahas berbagai masalah perbatasan. Karenanya, perlu diadakan rapat-rapat persiapan untuk menyatukan konsep dan suara, sehingga dengan demikian, saat pertemuan BLC di Dili nanti, kita miliki konsep-konsep yang jelas untuk dibahas dengan utusan BLC dari Timor Leste,” kata Benny.

Benny mengatakan, masalah di perbatasan adalah juga berkaitan dengan masalah budaya dan adat istiadat, karena masyarakat daerah perbatasan, masih memiliki hubungan komunal.

Oleh karena itu, dia menguraikan strategi-strategi dalam menyelesaikan persoalan garis batas yakni bekerja sama dengan perguruan tinggi lokal dalam mencari dan mengupulkan bukti historis, kemudian membangun kerja sama dengan pemerintah Timor Leste dalam bidang sosial, ekonomi dan budaya, serta meningkatkan persehatian masyarakat perbatasan dengan pendekatan budaya dan adat.

Sementara itu, untuk meningkatkan infrastruktur perbatasan, dirinya meminta dukungan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk bersinergi dengan Badan Perbatasan Daerah Provinsi NTT, dalam melaksanakan program dan kegiatan di daerah perbatasan.

Kepala Badan Badan Perbatasan Provinsi NTT, Paulus B Manehat, menjelaskan bahwa rapat yang digelar hari ini adalah rapat perdana BLC. BLC kata Manehat, pada dasarnya memiliki tujuan sebagai sarana tukar menukar informasi, antara pemerintah Indonesia, khususnya Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Timor Leste.

Selain itu, rapat juga digelar untuk meningkatkan kerja sama di bidang sosial, ekonomi dan budaya. Tujuan lainnya adalah untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat lokal yang berbatasan langsung dengan Timor Leste yakni Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara (TTU), Belu dan Malaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com