Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Jadi PNS, Seno Penuhi Nazar dengan Berjalan Kaki 270 Km

Kompas.com - 08/03/2015, 14:46 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Suasana haru terasa saat Seno Agritinus Malvin (26) mencium anaknya Sahisda Priyanka Agritinus, yang baru berusi usia empat bulan. Disusul istri Seno, Rika Aplena (26), mencium tangan sang suami.

Mata Seno pun berkaca-kaca saat ia juga menyalami beberapa tetangganya yang ikut melepas keberangkatannya.

Minggu (8/3/2015) sekitar pukul 09.00 WIB, Seno memulai membayar nazarnya, berjalan kaki sejauh 270 kilometer jika ia atau istrinya lulus seleksi pegawai negeri sipil (PNS) secara murni.

Perjalanan akan ia mulai dari Kota Bengkulu menuju Kabupaten Mukomuko. Jika menggunakan mobil atau sepeda motor perjalanan itu Mukomuko membutuhkan waktu berkisar tujuh jam. Namun dengan berjalan kaki Seno menargetkan satu minggu misi tersebut akan tuntas.

"Nazar ini harus saya bayar, karena apa yang saya janjikan terpenuhi, selama ini saya mendengar untuk lulus PNS harus menyediakan uang antara Rp 120 juta hingga Rp 200 juta, namun dengan sistem komputerisasi atau computer assisted test (CAT) istri saya lulus tanpa mengeluarkan uang," kata Seno, salah seorang anggota Kampala Faperta Unib ini.

Saat mengikuti tes pada tahun 2014, ia dan istrinya hanya pasrah. Ia merasa harapannya kecil untuk lolos di tengah gencarnya isu suap untuk menjadi PNS. Namun lanjut dia betapa terkejutnya ia saat mengetahui sang istri justru lulus.

Saat ini Rika bertugas di Pemda Kabupaten Mukomuko, pada bagian Dinas Perizinan Satu atap. Perjalanan Seno juga menandai hijrahnya ia dan keluarganya menuju Kabupaten Mukomuko.

"Saya jalan kaki ke Mukomuko sedangkan istri dan anak menggunakan jasa travel, ini juga sekaligus kepindahan kami ke tempat baru istri bertugas," katanya.

Rika, istri Seno yang pada masa kuliahnya juga aktif di organisasi Pencinta Alam Fakultas Ekonomi (Pafe) Unib itu mengaku tidak mengalami kesulitan saat mengikuti tes meskipun dia datang terlambat beberapa menit saat ujian dimulai.

"Soalnya biasa saja dan mudah menjawabnya sama seperti ujian masuk perguruan tinggi negeri," celetuk Rika, alumnus fakultas ekonomi jurusan Akuntansi ini.

Rika mengaku tak cemas jika sang suami harus berjalan sejauh 270 kilometer menuju Kabupaten Mukomuko.

"Semasa kuliah kami sering berjalan naik gunung, masuk hutan, dan saya percaya fisik suami masih kuat," ungkapnya optimistis.
 
Selain itu ia juga akan langsung mengontrol kondisi suami sepanjang jalan melalui hubungan telepon.

Seno menjelaskan persiapan perjalanan telah ia lakukan dengan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, bahkan dengan beberapa organisasi pencita alam lainnya jika terjadi sesuatu di perjalanan.

"Ini misi dan bentuk syukur saya atas kelulusan istri, dan saya berharap ke depan tes PNS semakin bersih dan wibawa pemerintahan semakin membaik," pungkas Seno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com