Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Bom Saat Tangkap Ikan, Dua Nelayan Tewas

Kompas.com - 05/03/2015, 10:45 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Sebanyak lima nelayan asal Desa Tumbak, Kecamatan Pusomaen, Minahasa Tenggara, mengalami kecelakaan saat sedang menangkap ikan di perairan laut Nuangan, Bolang Mongondow Timur. Dua di antaranya dikabarkan tewas karena bom rakitan yang mereka gunakan untuk menangkap ikan meledak. Sementara tiga nelayan lainnya menderita luka-luka.

Korban yang tewas bernama Anto Hasan (39) dan Rifandy Hasan (25) dan yang luka-luka Irman Rau (27), Rangga (17) dan Saiful Hasan (32). Ketiganya mengalami kecelakaan pada Rabu (4/3/2015) kemarin.

Kepala Desa Tumbak Muhammad Ibrahim mengakui adanya korban akibat kecelakaan tersebut. "Tapi saya masih mau cari tahu data yang pasti dulu," ujar Ibrahim, Kamis (5/3/2015).

Dari informasi yang dihimpun, kronologis kejadian bermula saat kelima nelayan tersebut turun melaut menggunakan perahu sejak Minggu (1/3) di perairan Tumbak. Pada keesokan harinya mereka bergeser ke perairan Nuangan.

Saat menangkap ikan, mereka menggunakan bom rakitan. Penggunaan bom rakitan sebagai salah satu cara menangkap ikan memang marak di perairan tersebut.

Bom yang dirakit dari berbagai bahan peledak itu disulut sumbunya dan dilemparkan ke laut tempat kumpulan ikan diduga berada. Kekuatan ledakan bom tersebut membuat ikan-ikan dari yang berukuran kecil hingga besar mati. Ikan-ikan yang mati lalu mengambang di permukaan air itulah yang kemudian dikumpul para nelayan.

Pada Rabu pagi kemarin, saat sedang asyik menangkap ikan, tiba-tiba bom yang akan digunakan meledak dan membuat perahu yang mereka gunakan terbakar. Salah satu korban, Anton yang berada dekat ledakan, tubuhnya ikut hancur.

Satu korban lainnya, Rifandy, diduga ikut tewas. Tetapi jasadnya hingga kini belum ditemukan. Tiga nelayan lainnya yang mengalami luka-luka berusaha menyelamatkan diri mencari pertolongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com