Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Tua Soleh, Belum Tentu Anaknya Mengikuti

Kompas.com - 23/02/2015, 06:50 WIB
Megandika Wicaksono

Penulis


SAMPIT, KOMPAS.com
- Kehidupan modern dan tantangan globalisasi membuat setiap orang semakin sibuk dengan dunia dan pekerjaannya. Pola komunikasi orang tua dengan anak pun semakin terkikis. Godaan narkoba dan pornografi terus menghantui tumbuh kembang anak.

"Dari keluarga yang ibunya solehah dan dan bapaknya soleh, tidak ada jaminan akan terlahir anak-anak yang soleh-solehah kalau tidak ada pengawalan," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU dalam acara Harlah ke-69 Muslimat NU Minggu (22/2) malam, di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Khofifah menyampaikan, pada 2014, belanja untuk keperluan narkoba mencapai Rp 50 triliun dan belanja industri pornografi mencapai 50 miliar US dollar.

"Kewaspadaan kita untuk menjaga generasi muda harus ditingkatkan. Generasi kita akan produktif kalau mereka sehat. Jika tidak, mereka justru akan menjadi tanggungan dan masalah bangsa," paparnya di hadapan sekitar 500 orang Muslimat NU.

Khofifah mengatakan, di Banten, menurut cerita kepala Kanwil Kemenag setempat, pengusaha warnet meminta adanya penutupan warnet karena setiap pagi mereka harus sibuk membersihkan sperma di bilik-bilik warnet. Hubungan psikologis kedekatan antara anak-orang tua, kata Khofifah, pun semakin tergerus.

"Banyak orang yang menjelang lansia di kota-kota besar tidak berharap akan mendapat sapaan dan kesantunan dari putra-putrinya. Mereka sudah siap-siap ke panti lansia," tuturnya.

Informasi saja, Khofifah melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah selama dua hari sejak Minggu-Senin (23/2). Selain ke Sampit, dia juga berkunjung ke Kabupaten Katingan dan Kota Palangkaraya, antara lain menyosialisasikan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, juga berkunjung ke panti rehabilitasi narkoba. (Megandika Wicaksono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com