Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lumut Tumbuh Sangat Cepat, Petugas Kerja Keras Bersihkan Candi Ngempon

Kompas.com - 19/02/2015, 20:50 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Para petugas Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah yang bekerja di situs candi Ngempon di Kelurahan Ngempon, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang harus kerja ekstra untuk membersihkan batuan candi selama musim hujan. Sebab, lumut tumbuh sangat cepat pada musim hujan ini, sehingga jika dibiarkan lama kelamaan akan merusak batuan candi.

“Setiap hari kami harus membersihkan candi, kalau tidak batu-batunya bisa penuh lumut. Nantinya jika sudah kemarau terlihat jelek karena lumutnya kering dan meninggalkan noda-noda kehitaman,” kata salah seorang juru rawat candi, Pariyanto (39) saat ditemui, Kamis (19/2/2015) siang.

Menurut Pariyanto, selain membersihkan batuan candi dari lumut, ia juga harus rutin membersihkan tanah yang menempel dari bekas alas kaki para pengunjung yang naik ke candi. Membersihkan candi yang mulai dipugar pada 1952 itu juga tidak bisa sembarangan, baik dari segi peralatan maupun teknik pembersihan.

Sebab, jika salah dalam menggunakan peralatan, maka batuan candi ang sudah sangat tua itu akan rusak.

“Untuk membersihkan lumut atau kotoran pada candi menggunakan sikat plastik. Sedangkan untuk membersih tanah yang menempel pada relief memakai potongan bambu,” ungkapnya.

Candi Ngempon yang konon merupakan peninggalan zaman Kerajaan Hindu abad ke-9, kata Pariyanto, hanya ramai dikunjungi pada hari libur dan perayaan Galungan saja. Setiap tahun perayaan Galungan dua kali digelar di candi ini.

Padahal, candi Ngempon masih satu komplek dengan destinasi wisata yang menarik lain di sekitarnya, yaitu petirtaan atau kolam berendam air hangat.

"Mungkin lokasinya yang jauh dan akses sulit, jadi jarang dikunjungi. Candi ini juga masih digunakan untuk perayaan Galungan setahun 2 kali,” kata Pariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com