Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Hidupi Anaknya, Ruli Jadi TKW hingga Dibunuh di Singapura

Kompas.com - 05/02/2015, 07:00 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Kisah hidup TKW asal Karanganyar, Jawa Tengah, Ruli Widyowati (29), berakhir tragis. Setelah ditinggal suaminya merantau ke Kalimantan dan tanpa kabar, Ruli memilih menjadi TKW untuk membiayai sekolah kedua putrinya. Namun sayang, Ruli justru ditemukan meregang nyawa di sebuah kamar hotel di kawasan Geylang, Singapura, pada hari Minggu (1/2/2015). [Baca juga: TKI Asal Karanganyar Diduga Dibunuh Teman Lelakinya di Singapura]

Terakhir bertemu kedua putrinya, Ruli sempat menyewakan "sepur kelinci" untuk mereka dan anak-anak di kampungnya. Ruli Widyowati adalah anak pertama dari pasangan Sumarni (48) dan Suwardi (50). Gadis periang yang dikenal ramah dan bersahabat tersebut menikah dengan Yusuf, warga Baturan, Karanganyar dan dikarunia dua putri, Meiyana (11) dan Sherin (5). [Baca juga: TKW yang Dibunuh di Singapura Dikenal Ramah dan Bersahabat]

Pernikahan Ruli dan Yusuf pun tidak berlangsung lama dan membuat perempuan ini harus membanting tulang menjadi TKW. Dari keterangan Sumarni, Ruli setelah berpisah dengan suaminya melamar kerja menjadi TKW melalui agensi TKI di Surabaya. Saat itu, selama kurang lebih 3,5 tahun Ruli bekerja di Malaysia.

"Saat itu, Ruli sempat mengeluh karena majikannya adalah keluarga besar dan hanya dirinya saja yang bekerja di rumah itu. Lalu akhirnya dirinya pulang. Setelah itu, Januari akhir 2014 kemarin dapat pekerjaan di Singapura," kata Sumarni kepada Kompas.com, Rabu (4/2/2015).

Sumarni pun menururkan bahwa setahun yang lalu, Ruli pernah mengajak teman lelakinya yang berkebangsaan India tersebut ke Indonesia, menemui kedua putrinya.

"Waktu itu tidak bisa cerita banyak wong pakai bahasa Inggris. Yang saya tahu namanya Baskar," kata Sumarni.

Sumarni juga tidak mempunyai firasat apapun sebelum kematian Ruli. Saat bekerja di Singapura, Ruli hampir setiap hari menelepon kedua putrinya. Kenangan terakhir dari Ruli untuk kedua putrinya adalah menyewakan sepur (kereta) klelinci untuk berkeliling bersama anak-anak tetangga Ruli di Klodran.

"Yang saya ingat Ruli pas pulang kemarin menyewakan sepur kelinci untuk kedua puterinya, dan juga anak-anak yang lain di kampung. Sepur kelinci putar putar hingga Gawok sana," kata Agung Prasetyo, ketua RT setempat.

Selama Ruli bekerja menjadi TKI, Sumarni dan Suwardi mengasuh kedua cucunya itu. Pihak keluarga hanya bisa pasrah dan menerima kenyataan Ruli meninggal dengan tanpa tahu kepastian penyebabnya. [Baca juga: Keluarga Dilarang Buka Peti Jenazah TKW yang Dibunuh di Singapura]

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com