Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bandung Gerebek Pabrik Pengolah Kulit Sapi Busuk

Kompas.com - 29/01/2015, 17:02 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Jajaran Satreskrim Polrestabes menggerebek sebuah tempat pengolahan kulit sapi impor busuk yang diolah menjadi bahan makanan untuk dijual ke pasar - pasar di Kota Bandung, Kamis (29/1/2015). Lokasinya berada di Babakan Karees, RT 05 RW 04, Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.

Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan tiga orang terdiri ari satu pelaku berinisial JJ (32) dan dua karyawannya. Polisi juga mengamankan barang bukti 5 ton kulit sapi dari Australia.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol yang memimpin penggerebekan ini mengatakan, pengungkapan tempat pengolahan kulit sapi busuk ini berawal dari laporan masyarakat yang mengeluhkan bau busuk di sekitar tempat itu.

"Jadi, di sini ada kulit sapi impor dari Australia dengan jumlah besar yang ada belatungnya, kulit busuk, kemudian diproses menjadi bahan makanan dan dijual ke pasar," kata Yoyol.

Yoyol menduga, pelaku mengolah kulit sapi busuk itu dengan menggunakan bahan kimia.

"Dari kulit hitam, busuk, menjadi bersih, putih. Tidak akan mungkin bahan yang hitam begitu menjadi putih kalau tidak pakai apa-apa," katanya.

Berdasarkan pengakuan pelaku, kaya Yoyol, pengolahan kulit sapi ini baru pertama dilakukan. "Ngakunya baru 1 kali dan ini (pengolahan) baru 15 hari. Tapi, kalau ngeliat begini mana mungkin baru 1 kali dan (pengolahan) baru sebentar," katanya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi penggerebegan, kulit sapi dalam jumlah tonan itu terlihat kotor dan dipenuhi belatung. Bahkan, saat direbus pun, kulit sapi itu masih mengeluarkan belatung.

Cara mengolah

Salah satu pegawai pabrik pengolahan kulit sapi busuk, Dede (42), mengaku kulit sapi tersebut diolah tanpa bahan kimia. Ia menjelaskan, kulit sapi awalnya direbus, kemudian dikerik dan dinjak-injak kaki. Setelah itu kulit sapi direbus kembali.

"Direbus, kemudian diinjak-injak pakai kaki biar kulitnya lunak," katanya. "Enggak ada bahan kimia," kilahya.

Dede mengaku yang diolah hanya kulit sapi, tak ada babi. "Kalau soal pemasaran dan datangnya kulit dari mana saya enggak tahu. Itu mah urusan bos," aku Dede.

Dede menambahkan, dalam sehari para pegawai bisa mengolah dua kuintal kulit sapi yang busuk menjadi bagus dan siap edar ke pasaran. Adapun pemasarannya masih di sekitar Bandung, yakni Pasar Ciroyom dan Gedebage.

"Dijualnya hanya ke Pasar Ciroyom dan Pasar Gedebage aja, cuma dua pasar itu aja. Kalau pasar yang lain mah enggak ada," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com