Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Beli Hewan Primata"

Kompas.com - 29/01/2015, 14:12 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com — Puluhan aktivis peduli satwa yang tergabung dalam Protection of Forest and Fauna (Profauna) Indonesia menggelar aksi yang menyerukan agar perdagangan ilegal yang mengancam kelestarian primata di Indonesia dihentikan. Aksi tersebut digelar di depan Balai Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (29/1/2015).

Dalam aksi tersebut, puluhan perempuan membentangkan poster bergambar uang dolar dan membawa keranjang yang berisi boneka primata. Mereka menyuarakan agar masyarakat tidak memperjualbelikan satwa yang dilindungi, terutama primata. Aksi tersebut menjadi perhatian para pengguna jalan.

"Wah, yang aksi cewek cantik-cantik. Menarik," ujar para pengguna jalan sembari menerima selebaran dari para peserta aksi.

Menurut Swasti Prawidya Mukti alias Asti, Juru Kampanye Profauna, primata Indonesia sudah menghadapi kepunahan karena semakin berkurangnya habitat dan perdagangan ilegal.

Sepanjang tahun 2014, lanjutnya, terdapat 35 kasus kejahatan satwa liar yang melibatkan setidaknya 400 primata yang diungkap oleh aparat kepolisian. Kasus yang tidak terungkap lebih banyak.

"Pemicu utamanya karena banyak masyarakat yang membelinya. Jenis primata yang banyak diperjualbelikan adalah kukang, lutung jawa, dan owa. Jenis primata itu dijual dengan harga Rp 300.000 hingga Rp 4 juta per ekor," katanya.

Dengan aksi ini, lanjut Asti, Profauna mengajak masyarakat untuk merayakan Hari Primata Indonesia sebagai momentum untuk mengingatkan masyarakat akan tanggungjawabnya untuk ikut serta melestarikan primata.

"Jangan beli primata," harapnya.

Yang lebih memperihatinkan lagi, tambah Asti, banyak masyarakat yang membeli dan memelihara primata dengan dalih ingin merawat dan melestarikan.

"Padahal tidak demikian. Namun kenyataannya, diperjualbelikan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com