Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubuk Terbakar, Kakek 65 Tahun Tewas Terpanggang dengan Lima Kambingnya

Kompas.com - 26/01/2015, 18:23 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com — Partun (65), warga RT 7 RW I Dusun Gendurit, Desa Kawengen, Kecamatan Ungaran Timur, Semarang, yang sehari-hari menggembalakan kambing, tewas terpanggang bersama lima ekor kambingnya di dalam sebuah gubuk di hutan desa setempat.

Peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Minggu (25/1/2015) petang. Namun, jasad korban baru berhasil diangkat oleh petugas pada Minggu malam lantaran lokasi yang jauh di dalam hutan Kawengen.

Tetangga korban, Sudiyono (45), yang kebetulan sedang beristirahat di sekitar sungai di petak 20 lahan milik Perhutani adalah orang yang pertama kali mengetahui peristiwa tragis itu.

"Mulanya saya melihat asap membumbung tinggi dan suara teriakan orang minta tolong. Spontan saya dan Pak Sinarto lari menuju lokasi kejadian yang jaraknya ada satu kilometer dari sungai," kata Sudiyono.

Karena medan menuju lokasi sangat sulit dijangkau, mereka tidak bisa cepat menuju lokasi. Saat pertama kali ditemukan, sekujur tubuh korban mengalami luka bakar serius.

"Korban ada di teras gubuk, mungkin mau menyelamatkan diri, tapi terhalang atap gubuk yang roboh terbakar. Kami langsung menarik tubuh Partun, tetapi nyawanya tak tertolong," ujar Sudiyono.

Warga kemudian mengevakuasi jasad korban dengan menggunakan tandu kayu, berjalan menuju desa yang berjarak lima kilometer dengan waktu tempuh sekitar dua jam.

Berdasarkan identifikasi oleh anggota Polsekta Ungaran dan Unit Indentifikasi Polres Semarang diketahui, bapak empat anak ini meninggal karena luka bakar lebih dari 60 persen.

Sementara itu, gubuk kayu beratap alang-alang berukuran 4 x 6 meter tersebut sudah rata dengan tanah. Dari jarak satu kilometer, titik api dan kepulan asap putih cukup jelas terlihat.

Sedikitnya, lima ekor kambing dewasa mati terpanggang, sementara belasan ekor kambing lainnya berkeliaran, di antaranya dalam kondisi sebagian tubuhnya terbakar.

Jasad korban dimakamkan di pemakaman umum dusun Gendurit pada Senin (26/1/2015) siang. Pihak keluarga sebelumnya menolak dilakukannya otopsi dengan alasan sudah menerima kematian korban.

"Peristiwanya murni kecelakaan, tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Diduga korban ikut terbakar saat membuat perapian untuk mengusir nyamuk," ujar Kapolsekta Ungaran, Kompol Sulistyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com