Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Saparua Demo Bawa Keranda

Kompas.com - 13/01/2015, 13:19 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Siri Sori Salam, Pulau Saparua, Maluku Tengah yang berdomisili di Kota Ambon, berunjuk rasa di Kantor Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Selasa (13/1/2015). Aksi unjuk rasa ini dilakukan untuk meminta polisi segera menangkap pelaku penembakan terhadap Rafsanjani Lestaluhu (20) pekan lalu.

Dalam aksi ini ratusan orang membawa spanduk bergambar foto korban dan sejumlah famplet berisi seruan agar polisi segera mengusut pelaku penembakan Rafsanjani. Massa juga mengarak keranda yang ditutup kain putih sebagai symbol keprihatinan atas terbunuhnya Rafsanjani.

“Kami minta polisi segera mengusut kasus ini dan menangkap pelaku penembakan terhadap saudara kami,” teriak Wahyu Kohilat disambut yel-yel pendemo lainnya.

“Polisi jangan tidur saja, selama ini sudah empat warga desa kami yang ditembak orang tidak dikenal tapi mengapa tidak satu pu yang ditangkap. Mereka ditembak senjata organik karena itu kami minta polisi segera menangkap para pelakunya,” tuntut salah satu pendemo.

Demo sempat memanas setelah ratusan pendemo meminta Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease segera menemui mereka, namun ternyata Kapolres tidak berada di tempat.

Massa pun mengamuk di halaman kantor polres setempat, beruntung aksi itu tidak menimbulkan bentrokan antara polisi dan pendemo. Sejumlah tokoh masyarakat Desa Siri Sori yang ikut dalam aksi tersebut menenangkan massa.

“Kita datang ke sini untuk menemui Kapolres bukan siapa-siapa, kita punya harga diri, kita datang untuk meminta pertanggungjawaban polisi, sesuai dengan tuntutan kita sebelumnya agar dalam jangka waktu tiga hari pelaku segera di tangkap,” kata pendemo lain.

Wakil Kepala Polres Pulau Ambon, Kompol Hendrik Eka Bahalwan yang menemui para pendemo pun sempat ditolak massa. Namun setelah suasana mulai tenang, Eka lalu menjelaskan bahwa polisi telah bekerja maksimal untuk mengungkap kasus tersebut.

“Kita bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini jadi tidak benar kita tidak bekerja. Kita sudah bentuk tim dan sudah diturunkan di Saparua untuk mengungkap dan memburu pelaku penembakan,” kata dia.

Setelah mendengar penjelasan Eka, massa pun membubarkan diri secara tertib. Massa mengancam akan kembali melakukan aksi yang sama, jika polisi tidak segera mengungkap pelaku penembakan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com