Posko sederhana satu meja itu berada di bagian depan gedung posko utama crisis centre AirAsia. Posko tersebut dijaga sejumlah unsur di antaranya PMI, Linmas, Bapemas, Dinas Kesehatan, dan Dinas Kependudukan.
Kata Risma, posko tersebut untuk menghimpun data penumpang warga Surabaya dan keluarganya yang bisa dihubungi. "Ada 77 warga Surabaya yang ikut terbang dengan pesawat kemarin, kami sudah himpun semua datanya," kata Risma.
Risma juga mengaku sudah bertemu dengan keluarga ke-77 penumpang itu untuk mengkroscek informasi seputar penumpang dan keluarganya, agar memudahkan penanganan. "Jika rumah yang ditinggal penumpang itu kosong, kami amankan asetnya. Kami pasang gembok pagarnya dan kuncinya kami serahkan ke RT setempat," terangnya.
Dari 77 warga Surabaya tersebut, ada satu keluarga yang juga ikut hilang bersama pesawat AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura Minggu (28/12/2014) pagi. Pesawat buatan 2008 itu berisi 155 penumpang, 137 penumpang dewasa, 17 anak, dan seorang bayi. Dari jumlah penumpang itu, 149 merupakan WNI, seorang warga Inggris, tiga warga Korea Selatan, seorang warga Malaysia, dan seorang lagi warga Singapura.
Pesawat juga mengangkut tujuh kru, enam WNI, dan satu lagi warga Prancis. Pesawat yang terbang dari Surabaya tersebut mengalami hilang kontak di Tanjung Pandan, Kalimantan. Pesawat harusnya sudah mendarat di Singapura sekitar pukul 08.30 waktu setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.