Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah dan Tanah di Lereng Menoreh Tiba-tiba Retak

Kompas.com - 13/12/2014, 13:39 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Pemukiman penduduk di lereng bukit Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, masih terancam bencana tanah longsor. Setidaknya delapan rumah dan tanah perkebunan warga di wilayah itu sudah mengalami retak-retak.

Pantauan Kompas.com, sebagian besar keretakan tanah terjadi di Dusun Gorangan Lor, Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman. Keretakan tanah menjalar di beberapa bagian rumah dan perkebunan warga dengan ukuran berkisar 1-5 meter dan lebar 5-10 sentimeter.

Yuni Setyaningsih (25), waga Dusun Gorangan Lor, mengaku mengetahui adanya keretakan tanah dan bangunan rumahnya dua hari lalu. Dia sempat heran karena bangunan rumah miliknya tergolong masih baru.

Dia menduga kondisi itu terjadi karena tanah labil akibat hujan yang mengguyur desanya belakangan ini. "Pagi hari ketika saya keluar rumah melihat teras depan rumah sudah retak dan sebagian lagi ambles. Peristiwa ini baru pertama kali, sebelumnya tidak begini (retak)," ujar Yuni, Sabtu (13/12/2014).

Di saat yang bersamaan, kata Yuni, tanah lonsor juga terjadi di lereng Dusun Garangan Lor. Material tanah juga sempat menutup akses jalan menuju desa tetangga meski tidak menimbulkan korban jiwa.

Peristiwa yang sama dialami Siswati (51) warga lainnya. Beberapa titik di tembok rumahnya juga tiba-tiba mengalami keretakan. Siswati memperkirakan keretakan terjadi antara pukul 00.00-04.30 WIB Jumat kemarin. "Sebelumnya belum retak, setelah pagi hari saya perhatikan dinding dan lantai ada yang retak-retak," ucap Siswati.

Selain milik Yuni dan Siswati, beberapa rumah yang juga mengalami retak antara lain milik Rina Sari, Nursalim, Damroji, Munir, Bugiarti, Darmen dan Kamsia. Ada 25 jiwa yang menghuni rumah-rumah tersebut.

Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang Joko Sudibyo mengaku sudah mengecek lokasi keretakan. Dia melihat dan mengamati beberapa titik terjadinya retakan tanah dan bangunan rumah.

Joko mengimbau warga untuk waspada dan tidak berada di dalam rumah dan menjauhi lokasi keretakan tanah ketika hujan turun. Hal itu untuk mengantisipasi jatuhnya korban jika terjadi tanah longsor. "Kami imbau warga untuk menjauh dari lokasi keretakan tanah dan bangungan jika terjadi hujan," kata Joko. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com