Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Perahu Menunggu Nasib, Dipenjara atau Dipulangkan

Kompas.com - 27/11/2014, 13:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


BERAU, KOMPAS.com — Sebanyak 544 manusia perahu atau nelayan asing yang ditangkap di perairan Berau, Kalimantan Timur, tengah menunggu nasib, apakah mereka akan dipenjara atau dipulangkan ke negara asalnya, Malaysia.

Direktur Jenderal Kelautan dan Pesisir Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sudirman Saad mengatakan, sejak ditangkap satuan keamanan laut satu pekan lalu, pemerintah masih menghimpun data soal identitas serta aktivitas mereka di perairan Indonesia.

"Setelah hasil investigasi mendalam telah selesai, kami akan mengetahui mana yang melanggar peraturan Indonesia karena mencuri ikan, mana yang hanya dipulangkan saja," ujar Sudirman kepada Kompas.com, Kamis (27/11/2014).

Investigasi mendalam, lanjut Sudirman, sangat penting. Hasil investigasi tersebut akan dijadikan dasar Pemerintah Indonesia untuk memberikan status kepada ratusan warga suku Bajo Palau tersebut. Mereka yang terbukti mencuri hasil laut akan dihukum kurungan. Mereka yang tidak terbukti akan dipulangkan ke Malaysia.

Sudirman belum dapat memastikan kapan waktu investigasi tersebut selesai. Namun, ia berharap proses tersebut dapat rampung pada Jumat (28/11/2014) besok. Keputusan investigasi itu didapat seusai KKP menggelar rapat koordinasi khusus dengan sejumlah instansi, antara lain TNI Angkatan Laut, Polri, Kementerian Luar Negeri dan Pemerintahan Kabupaten Berau. Rapat itu juga menghasilkan keputusan bahwa satuan keamanan laut di Berau mesti rajin patroli.

Penangkapan manusia perahu berawal dari blusukan Menteri KKP Susi Pudjiastuti ke Pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu. Masyarakat setempat mengeluhkan Susi soal keberadaan manusia perahu yang kerap merugikan nelayan lokal.

Malam itu juga, Susi meminta aparat TNI dan Polri untuk mencari dan menangkap manusia perahu di perairan Berau. Selama sepekan operasi, tim gabungan mengamankan 544 jiwa manusia perahu. Sebagian dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Bahkan, ada yang lanjut usia.

Untuk sementara, mereka ditampung di tenda peleton di sebuah lapangan di Tanjung Batu, Berau, Kalimantan Timur, sembari menunggu kepastian status hukum mereka. Pemerintah Kabupaten Berau memberikan mereka makan dan fasilitas kesehatan selama berada di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com