Dalam pengamanan itu, dua pegiat HMI diamankan polisi. Mereka adalah Acep Febrian Utama selaku koordinator lapangan dari aksi unjuk rasa dan Erwin Prianto, Sekretaris Cabang HMI Bengkulu. Keduanya dibawa ke Mapolres Bengkulu.
"Kami telah mendapatkan izin dari polisi untuk aksi menolak kenaikan (harga) BBM, tetapi mendadak, pukul 06.00 WIB, sekretariat kami dikepung dan dijaga polisi, dua rekan kami ditangkap," kata pegiat lain dari HMI, Abdul Aziz.
Kepala Polres Bengkulu AKBP Ardian menyebutkan, secara prosedural, surat pemberitahuan aksi mahasiswa itu masih belum lengkap, dan polisi tetap tak mengizinkan mahasiswa menggelar unjuk rasa.
"Kedua mahasiswa itu bukan ditangkap, melainkan kami amankan dan akan kami beri pencerahan bahwa ada langkah-langkah yang baik dalam menyampaikan aspirasi," kata Kapolres.
Hingga kini, Sekretariat HMI Cabang Bengkulu yang terletak tak jauh dari Pasar Panorama, tempat yang akan dikunjungi Presiden Joko Widodo, masih dikawal ketat oleh puluhan polisi dari Polres Bengkulu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.