Melalui Muhammad Sholeh, kuasa hukumnya, keluarga berharap ada tim independen yang bisa memantau proses hukum yang sekarang sedang berjalan.
"Keluarga menilai, proses hukum sangat lamban, padahal keluarga meminta segera ada tersangka dalam kasus kematian Imron," kata Sholeh, Selasa (11/11/2014).
Menurut dia, keluarga heran dengan lamanya proses penyidikan. Polisi beralasan bahwa masih menunggu hasil otopsi pada jasad korban.
"Padahal hasil otopsi itu hanya bukti pendukung, yang diminta keluarga adalah hasil pemeriksaan kepada sejumlah polisi yang terlibat," jelasnya.
Seperti diberitakan, keluarga Imron menduga kuat, Imron tewas karena dianiaya polisi sesaat setelah Imron dimasukkan sel tahanan Polsek Sukodono Sidoarjo, Jumat (31/11/2014) malam. Keluarga tidak percaya jika Imron tiba-tiba meninggal dunia, karena selama ini tidak memiliki riwayat penyakit serius.
Sabtu (1/11/2014) pagi, Imron ditemukan tewas di sel tahanan Polsek Sukodono. Imron dijebloskan ke penjara karena kasus penganiayaan terhadap polisi. Dia marah karena tidak ada yang bertanggung jawab atas insiden pelemparan batu yang mengenai kepala isterinya saat pertunjukan musik dangdut di lapangan desanya, Jumat (31/11/2014) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.