Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penasaran, Warga Padati Rumah Keluarga Mayang Prasetyo

Kompas.com - 01/11/2014, 18:06 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis


BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com
- Saat mendengar sirine iringan rombongan pengantar jenazah Mayang, warga memadati kediaman Mayang Prasetyo di Kelurahan Segalamider, Kecamatan Kedaton, Bandarlampung, Sabtu (1/11/2014). Warga mengaku penasaran.

"Ke sini mau tahu aja ya, kok bisa ya perginya dalam keadaan baik-baik tapi sekarang pulang dalam keadaan yang mengenaskan begitu," kata Uun salah satu warga.

Selain para orang tua, nampak anak-anak memadati di kediaman duka. Peristiwa kematian Andri Febriansyah atau Mayang Prasetyo diketahui dari pemberitaan media.

Setibanya di rumah duka, jenazah korban disambut dengan tangis histeris keluarga. Jenazah dishalatkan di Masjid Taufiqurrahman dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Segalamider.

Jenazah Mayang Prasetyo diantar dari Bandara Radin Intan II ke rumahnya dengan diiringi sekitar 20 mobil. Puluhan mobil yang mengiring pemulangan Mayang berasal dari instansi pemerintahan dari dinas sosial, dinas kesehatan, kepolisian serta kementerian luar negeri.

Berdasarkan pantauan di lapangan, pihak pemerintah daerah Provinsi Lampung tidak pernah merespon sebelumnya. Namun, saat ini, sebagian wajah pejabat pemprov hadir.

Menurut keterangan Ibunda korban, Nining Sukarni, sewaktu hidupnya, Mayang bercita-cita menjadi terkenal dan harapan semasa hidupnya itu terpenuhi ketika tutup usia.

Mayang Prasetyo transjender WNI asal Lampung dimutilasi oleh kekasihnya sendiri di Brisbane, Australia. Sebagian potongan tubuh korban ditemukan di kotak sampah, sebagian direbus di atas kompor. Diduga, pembunuhan tragis itu dipicu karena mempersoalkan tentang kebersihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com