Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Pilihan Orang Pangandaran antara Susi dan Akademisi?

Kompas.com - 29/10/2014, 04:47 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

PANGANDARAN, KOMPAS.com – Warga Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengaku akan lebih memilih Susi Pudjiastuti dibandingkan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sekalipun, ketika berbicara soal usaha dan bisnis perikanan.

“Saya akan pilih Bu Susi dibandingkan orang lulusan S2 ITB kalau masalah usaha. Apalagi masalah bisnis perikanan, wah akan jauh sekali. Bu Susi pengalaman dan terbukti mampu mengembangkan bisnis perikanannya,” tutur Wahyu Hidayat (43), salah seorang warga Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (28/10/2014) malam.

Menurut Wahyu, Susi sudah terbukti mampu mengembangkan usaha perikanan tanpa merugikan nelayan dan lingkungan. Soal pendidikan Susi, kata dia, bukan poin penting untuk mengukur kesuksesan seseorang. Pembuktian kesuksesan, ujar dia, adalah kinerja dan hasil kerja yang bisa dirasakan masyarakat atau tidak.

“Pendidikan kok diributkan. Lihat nanti buktinya. Kalau saya percaya soalnya melihat sendiri bagaimana kerja Bu Susi dan hasil kerjanya di bidang perikanan saat ini. Sampai punya banyak pesawat segala,” kata Wahyu.

Warga lain, Yanti (30), menilai sosok Susi merupakan orang yang supel dan bermasyarakat. Menurut dia, Susi pun tak terlihat merasa berbeda ketika berbaur dengan masyarakat di sekitarnya. ”Ibu Susi itu orangnya baik dan tidak sombong. Kalau dengan masyarakat selalu berbaur, jadi kami juga tak sungkan-sungkan. Baik orangnya,” kata Yanti.

Susi yang hanya punya ijazah SMP menjadi sosok yang relatif paling banyak mendapat sorotan di antara para menteri di Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Terlebih lagi, Susi punya gaya bicara ceplas-ceplos, merokok, dan punya tato.

Namun, tak sedikit pujian untuk Susi. Kecerdasan dan keuletannya terbukti dari perkembangan usaha perikanan dan penerbangan miliknya. Susi Air-perusahaan penerbangan miliknya-bahkan tiap tahun selalu membeli pesawat baru hingga total armadanya sekarang sekitar 80 pesawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com