Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arca Candi Tak Utuh karena Belum Selesai Dikerjakan Pembuatnya

Kompas.com - 21/10/2014, 16:20 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY, Wahyu Astuti menegaskan bahwa kondisi tak utuh di bagian Arca Mahakala yang temukan di Pangukan Sleman bukan karena rusak. Namun, arca tersebut sejak awal memang belum selesai dikerjakan (unfinished).

"Saat ditemukan memang kondisinya seperti itu, tidak utuh. Tapi bukan rusak, melainkan unfinished, atau belum selesai pengerjaannya," jelas Wahyu, Selasa (21/10/2014).

Wahyu menjelaskan, arca Mahakala atau arca penjaga candi kondisinya memang belum jadi secara sempurna. Bentuk jari-jari tangan masih kasar, kalungnya masih polos, belum terukir.

"Sisi bahu ada yang sudah halus tapi sisi lainnya masih kasar," katanta.

Meski belum sempurna, menurut Wahyu, arca Mahakala yang berasal dari zaman Mataram Hindu pada ke-9 ini tetaplah berharga. Apapun kondisinya, penemuan benda purbakala tetaplah berarti dan bernilai sejarah.

Terkait apakah ada kemungkinan candi di lokasi penemuan arca, Wahyu menyatakan masih perlu penelitian lebih lanjut. Meskipun diakuinya, di lokasi terdapat beberapa batuan candi.

"Masih akan kita dalami apakah ada candi. Tapi dugaan saya arca itu belum selesai dikerjakan lalu terhanyut sampai di lokasi penemuan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Senin (20/10/2014) pagi , Supardi, seorang buruh bangunan asal Boyolali, menemukan batu candi saat menggali tanah untuk mendirikan Base Transceiver Station (BTS) di daerah Pangukan RT 01 RW 09, Tridadi, Sleman. Sebelum menemukan arca itu, Supardi mengaku bermimpi didatangi seseorang yang memberi pesan agar ia mengangkat satu batu yang masih terpendam.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com