Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ekor Sapi Positif Terjangkit Antraks

Kompas.com - 01/10/2014, 17:09 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

BONE, KOMPAS.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha, sedikitnya 20 ekor sapi di Desa Mario, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ditemukan positif terjangkit antraks.

Temuan ini berdasarkan laporan yang diterima oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulawesi Selatan, Rabu (1/10/2014).

"Sesuai informasi tanggal 26 September lalu itu, ada 20 ekor sapi terkena antraks. Dan ini secepatnya harus kita cegah jangan sampai tertular pada manusia," ungkap Abdul Azis, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulawesi Selatan.

Azis meminta agar hewan ternak tersebut bisa segera ditangani oleh pemerintah setempat dengan melakukan koordinasi dan kerjasama pemilik ternak, dengan mengambil langkah tegas.  Sebab, dikhawatirkan penyakit antraks ini dapat meluas ke desa lainnya.

"Paling tidak diamankan, atau kalau perlu kita bakar sampai jadi abu baru ditanam. Hewan itu terjangkit antraks tidak boleh dikonsumsi, harus dihanguskan, dan jika ada yang terjangkit harus dilaporkan segera," kata dia.

Azis mengimbau para peternak untuk tidak mengonsumsi ternak miliknya sebelum dilakukan pengobatan dan tindakan vaksinasi lebih lanjut. Penyakit ini sangat berbahaya dan dapat menjangkiti manusia.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Peternakan Kabuaten Bone, Aris Handono yang mencoba dikonfirmasi terkait penanganan sapi-sapi yang terjangkit antraks itu, dia mengaku masih melakukan penyelidikan dan akan mengecek langsung di lapangan.

"Infonya baru kami terima, dan secepatnya kami akan cek langsung di lapangan untuk tindakan selanjutnya," kata Aris Handono.

Virus antraks ini diketahui sejak dua pekan lalu di mana puluhan ekor ternak sapi menderita sakit dan mati mendadak saat merumput.  "Kami tidak tahu mau diberi obat apa jadi biarkan saja mati," ujar Andi Caca, salah satu warga setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com