Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dijadikan Tempat Prostitusi, Rumah Sahrawi Disegel Satpol PP

Kompas.com - 29/09/2014, 17:20 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Rumah milik Sahrawi di Desa Larangan Dalam, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, disegel anggota Satuan Polisi Pamong Praja, Senin (29/9/2014). Penyegelan rumah tersebut lantaran Pol PP sering memergoki rumah tersebut kerap dipakai pekerja seks komersial (PSK) melayani pria hidung belang.

Kepala Pol PP Pamekasan, Didik Hariadi mengatakan, penyegelan dan penutupan rumah tersebut karena rumah milik Sahrawi itu sudah menjadi rumah prostitusi. Hal itu bertentangan dengan Peraturan Daerah (Perda) Pemkab Pamekasan Nomor 18 tahun 2004 tentang larangan terhadap pelacuran.

"Rumah itu sudah beralih fungsi jadi rumah prostitusi. Pol PP sudah mencatat enam kali melakukan tangkap basah PSK di rumah tersebut," terang Didik Hariadi.

Selain Pol PP, anggota Polsek Larangan juga sudah empat kali memidana ringan para PSK dan pelanggannya. Karena menganggap tak mengindahkan peringatan itu, aparat Kecamatan Larangan bersama Pol PP kemudian berinisiatif untuk menyegel dan menutup rumah Sahrawi.

"Penutupan dan penyegelan rumah prostitusi itu, sudah berdasarkan persetujuan bersama antara Koramil, Polsek, camat, Pol PP dan kepala Desa Larangan Dalam," ujar Didik.

Di rumah tersebut, ada 4 kamar yang dijadikan tempat untuk praktik prostitusi. Selain empat kamar tersebut, masih ada dua kamar di belakang yang sering dijadikan tempat persembunyian PSK saat dirazia Pol PP.

"Jika setelah penyegelan dan penutupan, di rumah ini masih ada praktik prostitusi lagi, maka Sahrawi selaku pemilik rumah akan ditindak pidana ringan," tandasnya.

Pada tahun 2000 silam, rumah Sahrawi saat masih bangunannya dari kayu dan gedek bambu, pernah dibakar oleh ormas Islam karena menjadi sarang PSK. Rumah tersebut hangus dan rata dengan tanah. Namun rumah tersebut dibangun kembali dengan konstruksi yang lebih kokoh. Rumah tersebut sempat tak dijadikan lagi tempat prostitusi, namun dua tahun terakhir, praktik pelacuran kembali beroperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com