Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Desa Ini Konsumsi Air Kotor dari Kubangan

Kompas.com - 20/09/2014, 07:53 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Warga Desa Haumeni, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, setiap tahun terpaksa mengonsumsi air kotor dalam kubangan, karena kesulitan air bersih.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Haumeni, Kamilus Lake, Sabtu (19/9/2014) pagi, mengatakan, kubangan air kotor yang sering disebut warga dengan nama  ''oe’apot'' tersebut, digunakan warga untuk masak makanan, air minum, mandi dan cuci.

"Di desa Haumeni ini, satu-satunya sumber air yang dekat dengan pemukiman warga hanya di oe apot ini (kubangan), sehingga terpaksa warga timba untuk kebutuhan. Kalau untuk mendapatkan sumber air bersih warga harus menempuh jarak antara 4 sampai 5 kilometer,” ungkap Kamilus.

Menurut Kamilus, air kotor yang sudah ditimba lalu disimpan lama dalam jeriken atau ember, agar kotorannya mengendap. Setelah airnya mulai bersih, barulah dipakai untuk memasak, dan keperluan lainnya.

Demi membantu warga yang kesulitan air bersih itu, sejumlah pihak telah berupaya mencari alternatif dengan membuat sumur bor dan menyambung pipa dari sumber air. Namun tetap saja, air bersih yang diharapkan warga, tidak juga didapat.

“Pada tahun 2004 lalu ada LSM dari luar negeri membangun semua sumur bor sedalam 45 meter yang berada di tengah kampung. Namun air hanya ada pada waktu musim hujan saja. Sementara ketika musim panas airnya mengering,” kata Kamilus.

“Dari pemerintah juga membantu dengan menyediakan perpipaan dan membangun delapan unit bak penampung air. Pipa itu ditarik dari sumber air di Oe’Umeke, tapi lagi-lagi airnya tidak jalan karena kampung berada di ketinggian, sementara sumber air berada di bawah kampung. Pipa, bak penampung air dan mesinnya saat ini dibiarkan begitu saja (mubasir),” sambung dia.

Kamilus pun berharap pemerintah pusat maupun daerah bisa segera membantu mencari jalan keluar agar persoalan air ini, bisa segera diatasi sehingga warga pun bisa menikmati air bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com