Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosikan Sarung, Istri Wali Kota Kerap Jadi Model Dadakan

Kompas.com - 03/09/2014, 19:23 WIB
Kontributor Samarinda, Hyuna Azamta Asyifa

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com — Karena kecintaannya pada sarung samarinda, Puji Setyowati, istri Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, kerap menjadi model dadakan di acara Fashion Kemilau Sarung Samarinda. Bahkan, tidak lama lagi Puji juga akan menjadi model di acara Kilau Sarung Samarinda tahun ketiga.

Menurut dia, dengan menjadi model di acara-acara fashion show itu, Puji menularkan virus sarung samarinda sebagai ikon kecantikan dan budaya.

“Berbicara fashion, ini berarti berbicara pula masalah ekonomi kreatif. Mau tidak mau harus menjadi model dulu, supaya yang nonton tertular virus sarung samarinda karena kenyamanan bahan dan tak kalah saing dengan produk lain,” ujarnya, Rabu (3/9/2014).

Puji menuturkan bahwa meski sering menjadi model di acara fashion tersebut, dia tetap saja gugup lantaran bukan model profesional.

“Saya surprise dengan konsep Kemilau Sarung Samarinda tahun ini. Jika selama ini indoor, kali ini outdoor. Menarik lagi, catwalk-nya melintang di kolam renang. Ketika jadi model, saya juga gugup. Gugup karena jadi model dadakan, juga gugup karena catwalk-nya di atas air diiringi musik jazz,” ucap Puji yang juga merupakan Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kota Samarinda.

Alasan menjadi model dadakan untuk sarung samarinda ternyata juga merupakan amanat dari sang suami.

“Saya mendapat amanat mengangkat potensi perajin tenun sarung samarinda di Samarinda Seberang dengan dicanangkannya sebagai destinasi nasional, jadi salah satunya harus rela jadi model dulu,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, ajang fashion tersebut juga dijadikan Puji sebagai ajang promosi dan mengumpulkan donasi untuk pembinaan terhadap perajin sarung samarinda.

“Kalau kita membina perajin tanpa dipromosikan produknya, misi kita sulit akan tercapai. Promosinya bukan hanya sekadar promosi, tapi harus kreatif. Ya seperti kegiatan Kemilau Sarung Samarinda, menularkan ‘virus’ Sarung Samarinda, bukan untuk dipakai sarung, tapi bagaimana dikreasikan untuk kebutuhan fashion,” tambahnya.

Puji mengakui bahwa dengan semakin intensnya promosi sarung yang bukan hanya untuk "sarung" telah meningkatkan pendapatan para perajin dari sektor hulu maupun hilirnya.

“Mulai banyak pesanan, yang tidak perorangan, namun kelompok. Karena sekarang penggunaan sarung samarinda sudah meluas, ada yang dijadikan pakaian kerja, pakaian pesta, maupun kasual. Ini sudah untuk dunia fashion, bukan lagi sebagai sarung saja,” ungkapnya.

Untuk mengadakan kegiatan Fashion Kemilau Sarung Samarinda ketiga ini, Puji menggandeng Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Kominfo Samarinda (Disbudparkominfo) Samarinda. Acara tersebut akan diramaikan oleh para desainer maupun agensi model untuk berkreasi membuat pakaian berbahan dasar sarung samarinda dengan sentuhan modern dan sesuai karakter mereka masing-masing.

“Pada tahun awal pelaksanaan Kemilau Sarung Samarinda diikuti 12 agency modeling, tahun kedua 15 agency, dan tahun ini 20 agency atau total 120-an model yang memperagakan busana sarung samarinda. Spesial tahun ini, kita juga mengajak perbankan meramaikannya. Harapan kita bisa dijadikan pakaian kerja. Untuk tahun depan, rencananya mengajak kalangan perhotelan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com