Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2014, 09:22 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

BONE, KOMPAS.com - Pesta pernikahan antara wanita berinisial SR (18) dan pria bernama AN (31) yang batal digelar di Kelurahan Palette, Kecamatan Taneteriattang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, berujung pada penyanderaan terhadap orangtua AN, Hermansyah oleh keluarga SR.

Drama penyanderaan ini berlangsung selama beberapa jam sebelum akhirnya Hermansyah dibawa ke Mapolsek setempat. Awalnya, lelaki 48 tahun itu datang bersama putra bungsunya Yusril (15) dengan maksud menyampaikan permohonan maaf karena AN tak datang mengucapkan ijab kabul. Acara itu seharusnya berlangsung Senin kemarin, setar pukul 10.00.

Namun niat baik Hermansyah malah ditanggapi lain. Dia lantas disandera oleh keluarga SR. Hermansyah dan Yusril disandera sekira pukul 16.30 wita dan baru berhasil dievakuasi polisi ke Mapolsek Taneteriattang beberapa jam kemudian.

Saat akan dievakuasi, keributan nyaris tak terelakkan lantaran kerabat SR yang telah menanggung malu tak mau menyerahkan kedua sandera. Negosiasi baru berhasil setelah disepakati dalam jangka waktu tiga hari AN tak datang, maka salah satu dari Hermasyah atau Yusril harus menikahi SR, demi menutupi aib keluarga.

"Saya cuma datang mau minta maaf tapi disandera, saya juga tidak tahu di mana keberadaan anakku (AN) sekarang," ujar Hermansyah.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, SR terpaksa melaporkan AN karena tak kunjung datang mengucapkan ijab kabul. Padahal puluhan kerabat dan tamu undangan telah siap menyaksikan hajatan pernikahan antara SR dan AN.

"Kami sekeluarga tidak tahu mau ditaruh di mana muka kami sudah dipermalukan seperti begini padahal semua perangkat pesta sudah sedia," ujar Nurhaimin, (55) orangtua SR.

Sementara, pihak kepolisian yang dikonfirmasi terkait dengan peristiwa ini mengaku masih berupaya melakukan mediasi antara kedua belah pihak untuk mencari titik temu. "Orangtua mempelai pria dan adiknya saat ini diamankan untuk sementara, hal ini untuk menjaga keselamatannya. Selanjutnya kami akan mediasi keduanya agar ada titik temunya," ungkap Kepala Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (Kanit SPKT) Polres Bone, Iptu Jamaluddin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com