Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Demo Pungli kepada Guru, Pejabat Tantang Duel

Kompas.com - 11/08/2014, 11:49 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis


GALESONG, KOMPAS.com
- Puluhan mahasiswa dari Lembaga pemberantasan Korupsi dan Penegak Keadilan (LPK-2) menggelar unjuk rasa di kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (11/8/2014).

Unjuk rasa ini diwarnai keributan setelah Abbas, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Galesong, keluar dan menantang para pengunjuk rasa untuk berduel. Keributan ini lalu dilerai hingga kemudian digelar dialog.

Awalnya unjuk rasa yang mulai digelar sekira pukul 10.00 Wita berlangsung lancar. Dalam orasi, mahasiswa mengecam pihak UPTD Pendidikan yang dinilai telah melakukan pungutan liar (pungli) kepada seluruh guru se-Kecamatan Galesong.

Sementara itu, aparat kepolisian langsung mengalihkan arus lalu lintas lantaran mahasiswa memblokade jalan poros. Namun, Abbas yang geram dikecam pengunjuk rasa keluar bersama puluhan kepala sekolah yang berada di dalam kantor.

Adu mulut dan saling dorong pun tak terhindarkan antara pengunjuk rasa dengan puluhan Kepsek. Beruntung, keributan ini langsung dilerai oleh puluhan aparat kepolisian yang melakukan pengamanan.

"Tidak benar itu, bedakan sumbangan sukarela dengan pungutan liar kalau pungli itu pemaksaan, kalau berani masuk sini," bentak salah seorang kepsek.

Setelah ditengahi, perwakilan pengunjuk rasa kemudian dipersilahkan melakukan dialog langsung secara tertutup. Pengunjuk rasa menilai bahwa walaupun pihak UPTD berkilah bahwa itu merupakan sumbangan "Sudah dua kali yakni buka puasa sebesar 50 ribu perorang dan terakhir ini pemotongan gaji 13 antaran 25 ribu sampai 50 ribu perorang dan tidak jelas peruntukannya untuk apa, beber Iwan, koordinator lapangan (Korlap).

Sementara itu, pihak UPTD yang dikonfirmasi terkait dengan tuntutan pengunjuk rasa ini berkilah bahwa uang tersebut untuk mendanai kegiatan hari proklamasi 17 Agustus dan bukan pungli melainkan sumbangan sukarela.

"Bukan pungli tapi sumbangan sukarela dari para guru-guru untuk kegiatan 17-an dan tidak ada paksaan," kata Abbas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com