Bupati Tasik Bakal Relokasi Puluhan Warga Korban Longsor

Langkah pemerintah daerah ini dilakukan setelah mengetahui hasil kajian lokasi kampung tersebut masih rentan pergerakan tanah apabila diguyur hujan. “Kami akan segera merelokasi masyarakat di sana, dan memberikan bantuan untuk pemukimannya. Soalnya, melihat kondisi wilayah di sana, masih rawan longsor dan membahayakan warganya jika tetap tinggal,” kata Uu, Jumat (25/7/2014).

Menurut Uu, wilayah Kampung Cihonje merupakan salah satu titik daerah di Kabupaten Tasikmalaya yang rawan bencana longsor. Sehingga, pemerintah akan segera menyiapkan lahan baru bagi para korban bencana tersebut. “Kalau lahannya di desa kan masih ada tanah carik atau desa. Kita akan persiapkan itu untuk lokasi relokasi,” kata Uu.

Sebagai tahap awal, kata Uu, dia melalui BPBD setempat telah memberikan bantuan tanggap darurat bagi seluruh korban bencana. Khusus persediaan makanan, pemerintah akan terus memperhatikan kebutuhan korban di lokasi bencana. Apalagi sekarang memasuki akhir bulan Puasa dan Lebaran.

“Tanggap darurat sudah disalurkan, untuk bantuan makanan kita akan perhatikan khusus. Mereka kan kasihan sedang puasa dan tertimpa bencana seperti ini,” tambah Uu.

Seringnya bencana yang terjadi di wilayahnya akhir-akhir ini, Uu mengaku telah meminta bantuan ke pihak provinsi dan kementerian terkait. Apalagi wilayahnya termasuk ranking teratas daerah rawan bencana di Negara ini.

“Terpenting kita segera memberikan bantuan kepada korban. Kalau dananya kita akan cari, pokoknya korban paling penting. Sudah koordinasi dengan provinsi dan kementerian terkait bantuan,” ujar Uu.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 25 rumah di Kampung Cihonje, Desa/Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, tertimbun longsor tebing setinggi 100 meter pada Kamis (24/7/2014) dini hari.

Longsor diduga akibat pergerakan tanah usai diguyur hujan selama seharian penuh yang melanda kawasan Tasikmalaya sejak Rabu sore kemarin.