Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Karangetang Terus Keluarkan Lava Pijar

Kompas.com - 21/07/2014, 11:30 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


SIAU, KOMPAS.com
- Guguran lava pijar gunung api Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara hingga Senin (21/72014) terus terjadi.

Ketua Pos Pemantau Gunung Api Karangetang, Yudi Tatipang kepada Kompas.com mengatakan, biasanya erupsi Karangetang berlangsung cukup lama.

"Guguran lava pertama kali terjadi pada Sabtu (19/7/2014) sekitar pukul 09.09 Wita, dan sampai saat ini terus terjadi," ujar Tatipang.

Menurut dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Sitaro meminta masyarakat yang bermukim di pinggiran kali yang dekat dengan kawah untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap guguran lava pijar dan embusan awan panas.

Dari amatan Kompas.com yang mendatangi beberapa desa yang terletak dekat dengan kawah Karangetang, bunyi gemuruh bebatuan lava pijar yang meluncur dari kawah terdengar sangat jelas. Bunyi gemuruh itu disertai dengan kobaran api yang meluncur ke arah bawah melewati punggung-punggung gunung Karangetang.

"Kami sudah terbiasa, jadi tidak terlalu takut, lagipula belum ada perintah untuk mengungsi," ujar Une, warga Desa Dompase, Kecamatan Siau Tengah, yang hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari kawah.

Dari pengamatan di Pos Pemantau, luncuran lava pijar dari kawah utama ke kali Batuawang dan Kahetang terus terjadi hingga mencapai jarak 1.500 hingga 2.000 meter dari kawah. Sementara luncuran ke kali Keting sesekali terjadi hingga jarak 1.000 meter.

Di sekitar kedua kali tersebut, terdapat pemukiman warga. Karangetang yang memiliki ketinggian 1.827 meter dari permukaan laut itu berstatus siaga sejak tahun 2011 lalu. "Penyebabnya karena gempa vulkanik Karangetang yang fluktuatif," pungkas Tatipang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com