Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Anggota Komplotan Pembunuh Pemilik Rental Mobil Ditangkap

Kompas.com - 13/06/2014, 14:51 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Tim Jatanras Direskrimum Polda Jabar membekuk dua dari empat pelaku perampokan dan pembunuhan Muslim, pengusaha rental mobil asal Sukajadi, Bandung. RDW (56) dan BH (33) dibekuk, 9 Juni lalu.

"Dua pelaku itu kami tangkap di tempat berbeda. RDW ditangkap di kawasan Ciawi Kabupaten Bogor dan BH ditangkap di Citeureup," kata Kasubdit III Jatanras Direskrimum Polda Jabar, AKBP Murjoko Budoyono, melalui pesan singkatnya, Jumat (13/6/2014).

Menurut Budoyono pula, setelah diperiksa, diketahui bahwa keduanya adalah seorang ayah dan anak kandungnya.

Budoyono menjelaskan, pelaku pembunuhan dan perampokan ini ada empat orang. Dua pelaku lainnya masih buron.

"Pelaku lainnya masih dalam pengejaran kami, yakni P dan D," katanya.

Kronologis pembunuhan tersebut, lanjut Budoyono, para pelaku berpura-pura menyewa mobil pick-up milik Muslim, 29 Mei lalu. Muslim, si pemilik mobil, saat itu bertindak sebagai sopir mengantar kawanan dan pembunuh dan perampok itu.

"Tapi, pas di perjalanan, korban (Muslim) malah disekap dan disiksa hingga tewas. Kemudian mayatnya dibuang ke dalam parit di Purwakarta, sementara mobil korban dibawa kabur," ujarnya.

Budoyono menambahkan, mayat Muslim ditemukan warga setempat di Kampung Margalaksana RT 8 RW 4, Desa Margasari, Kecamatan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Sabtu 31 Mei lalu dalam keadaan muka tertutup lakban hitam, kemudian tangan dan kakinya diborgol. 

"Mayat ditemukan dalam keadaan muka tertutup lakban, kaki dan tangannya diborgol," ujar Budoyono.

Budoyono menjelaskan, para pelaku diduga ingin menguasai harta (mobil) milik korban. Pelaku berpura-pura menyewa mobil dan kemudian korban disiksa sampai lumpuh dan akhirnya mobil korban dibawa kabur.

"Sepertinya ini sudah direncanakan," kata Budoyono.

Ketika disinggung, apakah para pelaku merupakan residivis. Budoyono belum menyimpulkan.

"Masih kita dalami," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com