Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 ABK Bertahan Hidup dengan Minum Air Laut

Kompas.com - 09/06/2014, 11:35 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com — Delapan awak Kapal Penangkap Ikan Tanjung Bastian 10 GT milik SMK Perikanan Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, ditemukan selamat.

Sebelumnya, mereka dilaporkan hilang akibat terseret ombak pada Jumat (6/6/2014) lalu dan terdampar di Perairan Naikliu, Kabupaten Kupang. Para korban mengaku selama mengapung di laut lepas, mereka hanya minum air laut.

Pengakuan tersebut disampaikan Agustinus Sanbein, nakhoda kapal, ketika dihubungi Kompas.com, Senin (9/6/2014) pagi. “Saat haus, kami hanya minum air laut karena stok makanan dan air minum yang kami bawa semuanya sudah habis. Mesin kapal macet sehingga kami hanya pasrah kepada Tuhan dengan memohon agar kami bisa diberikan keselamatan. Puji Tuhan, akhirnya kami bisa selamat,” kata Agustinus.

Kejadian itu, kata Agustinus, bermula ketika mereka yang berjumlah 11 orang hendak mengecek rumpon di Selat Oebubun, tetapi belum sampai lokasi, mesin kapal pun mogok. Parahnya lagi, tidak ada peralatan cadangan yang dibawa sehingga juragan kapal bersama dua anak buah kapal (ABK) ke daratan menggunakan perahu kecil untuk mencari bantuan.

“Jumat malam sekitar pukul 20.00 Wita, juragan kapal dengan dua ABK keluar ke daratan dengan maksud untuk cari bantuan agar kapal ini di-tonda (ditarik keluar). Esok paginya mereka sempat menelepon kita bahwa bantuan yang dicari belum juga didapat. Sementara itu, angin kencang disertai arus yang kencang pula membuat kami terombang-ambing ke laut lepas,” kata Agustinus.

Bersama tujuh rekannya yang lain, Agustinus sempat berusaha untuk memperbaiki mesin itu, tetapi tetap saja sia-sia. Akhirnya mereka hanya pasrah saja sambil menunggu mukjizat.

Dalam keputusasaan, Agustinus berinisiatif untuk terus mencoba memperbaiki mesin kapal yang rusak itu. Tanpa diduga, mesin sempat berfungsi. Namun baru berjalan dua sampai tiga mil, mesin kemudian mogok lagi.

“Kami juga kesulitan untuk melakukan kontak dengan juragan kapal dan keluarga karena handphone yang kami bawa hanya satu, baterainya habis. Namun rupanya Tuhan masih sayang kami sehingga kami akhirnya terdampar di Desa Afoan, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang,” kata dia.

“Kami sekarang berada di rumah Kepala Desa Afoan dan kami sudah hubungi keluarga dan polisi di Kefamenanu. Kami masih menunggu jemputan dari Polsek Amfoang Utara,” ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, sebuah kapal penangkap ikan yang mengangkut 11 ABK dilaporkan hilang terseret gelombang besar, Jumat (6/6/2014). Kepala Polres TTU Ajun Komisaris Besar I Gede Mega Suparwitha, Minggu (8/6/2014), mengatakan, kapal motor SMK yang bernama Tanjung Bastian 10 GT itu hilang kontak sejak Jumat sekitar pukul 19.00 Wita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com