Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kodam III/Siliwangi Bantah Babinsa Datangi Rumah Warga di Sumedang

Kompas.com - 08/06/2014, 20:32 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
- Kodam III/Siliwangi membantah pernyataan yang dilontarkan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat yang juga Wakil Ketua Bapilu PDI-P, Tubagus Hasanudin, terkait tudingan adanya indikasi Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI yang mengarahkan warga untuk memilih pasangan capres-cawapres tertentu di Desa Cimanintin, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, 4 Juni lalu.

"Apa yang disampaikan dipemberitaan oleh salah satu petinggi PDI-P (Tubagus Hasanudin) itu tidak benar. Kita TNI tetap netral," kata Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi, Kolonel Inf. M Affandi, Minggu (8/6/2014).

Menurutnya pula, para intel sudah diterjunkan untuk mengecek kebenaran tudingan tersebut.

"Hasil pengecekan di lapangan dan hasil informasi yang didapat tentang oknum Babinsa yang melaksanakan kegiatan yang mungkin dianggap tidak netral, tidak ada. TNI sudah sesuai dengan petunjuk pimpinan, bahwa kita netral. Itu sudah garis komando bahwa kita harus netral," ujarnya.

Bahkan, lanjutnya, Panglima Kodam III/Siliwangi, Mayjen Dedi Kusnadi Thamim, ikut memantau langsung ke lokasi untuk memastikan kebenaran tersebut.

Dari hasil pengecekan dan pendalaman, Affandi menjelaskan bahwa Koramil setempat menginstruksikan anggotanya untuk melakukan dinas dalam di Desa Cimannintin, Jatinunggal, Sumedang, 4 Juni lalu.

"Yang namanya prajurit mendapatkan tugas dinas dalam pasti dia akan melakukan, tidak akan mungkin meninggalkan tugas," tegasnya.

Kemudian, keesokan harinya, anggota Koramil melakukan kegiatan karya bakti di Dusun Galembong, Desa Cilengkrang, Sumedang, Jawa Barat. Ada sekitar 8 orang yang memasang tiang listrik. Jadi, menurutnya, tak mungkin ada yang mendatangi rumah-rumah warga untuk mendata pilihan pasangan calon.

Affandi menambahkan, pihaknya memastikan bahwa prajurit Kodam III/Siliwangi netral. Penekanan untuk bersikap netral sudah disosialisasikan dalam berbagai kegiatan kepada seluruh jajaran Kodam III/Siliwangi di Jabar dan Banten.

"Saya tegaskan, dimana Panglima sudah melakukan penekanan baik itu melalui SOP, baik melalui jam komandan, melakukan pengarahan kepada perkumpulan prajurit di Jabar dan Banten yang menekankan bahwa prajurit di wilayah Kodam Siliwangi itu netral dan ini sudah terbukti pada pileg kemarin, tidak ada prajurit di kodam III yang melanggar itu. Nah sekarang, berkaitan dengan berita itu, adalah tidak benar bahwa ada prajurit melakukan tindakan itu," tegasnya.

Laporkan

Selain itu, Affandi juga mengimbau agar masyarakat di Jawa Barat dan Banten segera melapor ke Koramil dan Kodim setempat jika menemukan ada anggota Babinsa yang mendatangi rumah ke rumah dengan maksud mengarahkan memilih pasangan capres dan cawapres tertentu.

"Apabila ada masyarakat yang menemukan anggota Babinsa yang seperti itu, segera langsung laporkan, bisa ke Koramil, bisa ke Kodim. Atau langsung lapor, hubungi ke Danramil dan Dandim setempat," ujar Affandi.

Selain itu, pihaknya juga menerima laporan langsung dari masyarakat melalui nomor teleponnya atau alamat email resmi. Affandi meminta masyarakat untuk tidak takut melapor.

"Pas begitu menemukan, langsung telepon, jangan ditunda-tunda, biar langsung kami tangani," tegasnya. 

"Jangan takut untuk melaporkan, langsung saja lapor, biar kami langsung tindaklanjuti pada saat itu juga. Jadi enggak nunggu besok, besok dan besok lagi, kalau ada langsung akan kita tangkap," tegasnya.

Temuan PDI-P

Sebelumnya, di Sasana Budaya Ganesha pada saat acara dukungan relawan dukung Jokowi-JK, TB Hasanudin menyatakan bahwa pihaknya menemukan Babinsa yang mendatangi rumah dan mendata warga di Desa Cimannintin, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, untuk diarahkan memilih pasangan calon Prabowo-Hatta.

"Mereka anggota TNI tanpa berseragam datang ke rumah-rumah untuk mendata dan mengarahkan ke pasangan nomor urut satu," katanya.

Namun, lanjut TB Hasanuddin, temuan ini masih ditelaah untuk dilaporkan ke Bawaslu. Dia menilai pengerahan Babinsa sebagai bentuk tindakan yang sporadis. TB Hasanuddin pun mendorong TNI untuk bersikap netral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com