Ikut UN dengan Gangguan Mata, Siswa SD Ini Curi Perhatian Bupati

Siswa SD Negeri 02 Kalongan itu terpaksa mengerjakan soal-soal Ujian Nasional (UN) dengan bantuan dua pengawas yang membacakan soal-soal ujian secara bergantian.

"Tentu harus gratis dengan BPJS, kalau belum punya (BPJS) dengan anggaran APBD untuk Jamkesda. Cerita dari Pak Kepala SD tadi, katanya sudah diobati tapi belum sembuh. Entah itu glukoma atau tekanan air mata yang tinggi, ya mudah-mudahan bisa diobati," kata Mundjirin saat meninjau pelaksanaan UN di MI Kalirejo, Senin (19/5/2014) siang.

Sementara Kepala Kepala SDN 2 Kalongan, Sutardjo menceritakan bahwa salah satu siswanya itu mengalami gangguan mata sejak duduk dikelas dua. Bahkan kedua orangtuanya sudah menghabiskan banyak biaya untuk mengembalikan penglihatan pandu agar kembali normal.

"Sampai saat ini orangtuanya sudah menjual tujuh sapi untuk membiayai pandu. Tapi penyakitnya makin parah," kata Sutardjo.

Meski tidak ada masalah dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, namun dalam kesehariannya Pandu kerap mendapatkan bantuan dari teman-temannya. Bahkan untuk sekedar berjalan menuju dan keluar dari ruang kelasnya atau ke tempat-tempat yang belum biasa dikunjunginya.

"Kalau pun jalan ya remang-remang. Ada lubang juga gak jelas. Kalau di tempat yang belum biasa dia harus digandeng temannya," ungkap Sutardjo.