Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Terpilih, Caleg Golkar Minta Uang untuk Masjid Dikembalikan

Kompas.com - 22/04/2014, 12:10 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Seorang calon legislatif DPRD Kabupaten Tasikmalaya daerah pemilihan I asal Partai Golkar berinisial AD meminta kembali uang sumbangan masjid di Kampung Malaganti, Desa Sukaharja, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya.

Uang sebesar Rp 2,5 juta diambil kembali karena AD gagal terpilih sebagai anggota legislatif.
"Caleg itu memberikan sumbangan awal Rp 2,5 juta dari keseluruhan yang dijanjikan semuanya 10 juta. Namun, sudah diambil lagi oleh tim sukses karena calegnya gagal terpilih," kata pengurus Masjid Al Hidayah, Wahyudin, kepada Kompas.com, Selasa (22/4/2014) pagi.

Menurut Wahyudin, awalnya caleg itu datang ke pengurus DKM kampungnya dan berjanji akan memberikan sedekah sebesar Rp 10 juta untuk bantuan pembangunan masjid. Namun, caleg itu meminta masyarakat memilih dirinya saat pencoblosan 9 April lalu.

"Untung saja uang yang baru diberikan caleg itu belum dibelikan apa-apa. Soalnya saya sempat curiga dengan permintaan caleg itu. Betul saja, dua hari setelah pencoblosan, ada tim sukses dan caleg itu SMS ke saya minta uang sumbangan dikembalikan," kata Wahyudin.

Wahyudin menambahkan, alasan caleg meminta sumbangannya dikembalikan karena suaranya di kampung ini hanya 17 dari jumlah DPT sebanyak 1.300 orang.

"Sumbangan di desa ini bukan di kampungnya saja. Bahkan, caleg sama meminta uang sumbangannya di Kampung Ciemoh dan Cibatu yang masih satu desa di sini. Kalau di Ciemoh uang itu sudah dibelikan pipa saluran air warga dan batu. Caleg pun meminta pipa dan batu itu dijual dan uangnya dikembalikan lagi," ungkap dia.

Dengan kejadian ini, Wahyudin hanya berharap pembangunan masjid di wilayahnya akan segera selesai meski sumbangan caleg itu diambil kembali. Wahyudin percaya rumah ibadah umat Muslim ini akan selesai dibangun meski tanpa sumbangan dari caleg tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, AD belum berhasil dihubungi untuk dimintai keterangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com